Zaman Prasejarah
Dalam sejarah peradaban manusia, Hipnotis sudah dikenal dan dipraktekkan sejak ribuan tahun yang lalu oleh berbagai bangsa dan kebudayaan kuno di dunia. Namun pada zaman tersebut pratek hipnotis masih dilakukan dengan upacara & ritual yang berbau mistik / tahyul oleh para pendeta dan hanya diturunkan kepada murid murid yang terpilih.
Tahun 4000 BC (sebelum Masehi)
Berdasarkan penemuan dari gambar di dinding gua yang berasal dari tahun 4000 sebelum masehi, metoda mirip hipnotis sudah di praktekkan bangsa Assyro-Babylonia dalam ritual di kuil kuno mereka. Berbagai penyakit bisa disembuhkan dan rasa sakitpun bisa dihilangkan oleh para pendeta yang menggunakan obor sebagai objek untuk memfokuskan konsentrasi sang pasien. Trance juga dimunculkan dengan tarian tarian ritual untuk memanggil para dewa yang akan mengusir roh jahat pembawa penyakit tersebut.
Tahun 2000 BC
Dari catatan sejarah juga diceritakan bahwa Wong Thai, sang pelopor pengobatan tradisional Cina, juga mengajarkan muridnya cara menggunakan fenomena trance dalam pengobatan berbagai penyakit.
Di India, Hindu Veda mengembangkan metoda penyembuhan dengan memfokuskan perhatian pasien pada organ atau bagian tubuh yang sakit dan yang membutuhkan penyembuhan.
Tahun 1552 BC
Di dokumen kuno Eber Papyrus menceritakan tentang penggunaan metoda mirip hipnotis dalam pengobatan oleh bangsa Mesir kuno, dimana dokter akan meletakkan tangannya di atas kepala pasien dan konsentrasi pada organ dan bagian tubuh yang sakit sambil menyalurkan energi penyembuhan, metoda tersebut dikenali pada zaman sekarang sebagai metoda penyembuhan diri melalui sugesti dan visualisasi oleh sang pasien.
Tahun 928 BC – Operasi tanpa rasa sakit
Tulisan literatur dari zaman ini menceritakan tentang bagaimana seorang dokter Yunani yang bernama Chiron menciptakan keadaan trance pada pasien sebelum melakukan operasi, keadaan trance tersebut diciptakan dengan pembacaan doa doa oleh pasien dengan tujuan untuk memanggil dewa dewa dan dengan dibarengi penggunaan wewangian yang sekarang juga dikenal dengan sebutan “Aroma Therapy”.
Tahun 400-377 BC – Pendekatan Holistik
Hipnotis juga digunakan oleh Hipocrates, seorang dokter dari Yunani yang terkenal dan seorang pelopor ilmu kedokteran modern. Pada saat itu Hipocrates berpendapat bahwa penyakit yang diderita oleh seseorang berhubungan dengan karakter dan kepribadian orang tersebut, dan pada zaman sekarang, teori tersebut menjadi prinsip dasar dari teori “Psychosomatic Medicine”. Hipocrates juga berpendapat, bahwa banyak penyakit bisa disembuhkan hanya dengan dengan visualisasi / imajinasi.
Dalam era ini hipnotis juga banyak di praktekkan oleh bangsa Romawi yang sebagian besar kebudayaannya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Yunani.
Tahun 300-270 BC – Kuil Tidur di Mesir
Raja Pyrhus, salah satu dari raja yang juga seorang pendeta dari Mesir, mempraktekkan penyembuhan dengan metoda hipnotis di dalam kuilnya yang terkenal dengan sebutan “Sleep Temple” dimana kuil tersebut selain dipakai sebagai tempat persembahan kepada dewa, juga dipakai sekaligus sebagai tempat penyembuhan penyakit.
Perkembangan Hipnotis Tradisi Barat (Western Hypnosis)
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ilmiah di dunia barat, sejak abad ke 17 berbagai teori tentang hipnotisme mulai dikembangkan oleh para ilmuwan dari kalangan kedokteran, diantaranya:
Dr. Franz Anton Mesmer (1734-1815)
Franz Anton Mesmer adalah seorang dokter dari Wina yang pertama kali mengembangkan metoda penyembuhan dengan hipnotis secara ilmiah.
Pada tahun 1772 Mesmer bertemu dengan seorang Professor Astronomi yang bernama Maxmillian Hell. Ketika itu Mesmer melihat Maximillian memberikan pengobatan kepada pasien dengan menempelkan lempengan magnet ke tubuh pasien. Mengacu pada teori dari Maximillian Hell tentang magnetisme dan dengan pengetahuan ilmiah yang dimilikinya, terutama tentang teori gravitasi dari Newton, Mesmer mengembangkan teori yang disebut dengan Animal Magnetism yang menyatakan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Jika cairan dalam tubuh ini tidak mengalir dengan lancar atau tersumbat, maka sumbatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat secara mental dan fisik. Untuk melancarkan sumbatan aliran cairan tersebut Mesmer menggunakan sebuah magnet yang dipakai dengan cara disapukan ke permukaan tubuh sang pasien.
Pada suatu ketika Mesmer kehilangan magnetnya ketika akan memberikan pengobatan pada pasien, karena berpendapat bahwa tubuh manusia juga memiliki sifat seperti logam yang akan memiliki sifat magnet jika sudah lama bersentuhan dengan magnet, maka Mesmer yakin bahwa tubuhnya juga sudah memiliki sifat magnet setelah sekian lamanya bersentuhan dengan magnet dalam memberikan perawatan kepada pasien. Berdasarkan keyakinan tersebut iapun mencoba mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan tangan dan mendapat hasil yang sama baiknya. Sejak itu Mesmer mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan tangan dan mengajarkan cara tersebut kepada murid muridnya.
Karena metodanya yang tidak lazim dan kontroversial, Mesmer akhirnya dikucilkan oleh kalangan dokter di Wina dan izin praktek dokternya dicabut, sejak itu Mesmer pindah ke Paris, membuka praktek disana dan menjadi sangat terkenal serta kaya raya.
Ketika pasiennya sudah terlalu banyak untuk ditangani sendiri secara langsung, Mesmer membuat sebuah bak yang airnya akan diisi dengan energi magnetisme darinya (Mesmer Tub), kemudian air dari bak yang sudah diisi dengan energi akan dialirkan melalui pipa pipa, dimana para pasiennya yang memegang pipa tersebut akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Dibawah kritik dan kecaman dari kalangan dokter di Paris, Mesmer yang sangat yakin tentang teorinya menantang raja Luois XVI yang berkuasa saat itu untuk membentuk tim investigasi dan membuktikan energi magnetismenya.
Tim investigasi yang dibentuk raja Lous XVI waktu itu bernama “The Franklin’s Commision (1784)” dan beranggotakan Benjamin Franklin, ilmuwan penemu alat penangkal petir dan juga duta besar Amerika untuk Perancis pada saat itu, kemudian Dr. Guillotin yang seorang dokter ahli nyeri dan penemu mesin pemenggal kepala Guillotin yang terkenal, dan Antoine Lavoisier yang sekarang dikenal dengan hukum kekekalan massanya.
Dari hasil penelitian “The Franklin’s Commission”, ternyata energi magnetisme yang disebut sebut ternyata tidak ada sehingga Mesmer dianggap menipu dan diusir dari Paris. Akhirnya Mesmer meninggal dalam keadaan miskin di Swiss.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar