Self Healling - Terapi dan Pelatihan selama 5Jam
Hypnoterapy Series
Setiap Sabtu, Pukul 9.30 ~ 15.00
Lokasi: Graha ERA Sehat Cawang Jakarta Timur
Tempat Tebatas hanya untuk 30 peserta
Banyak orang sering mengalami masalah mental seperti Stress, Trauma, Phobia, Depresi, Putus cinta, Marah, Insomnia/susah tidur, makan terlewat batas, kelebihan berat badan, Terjerat Narkoba, Merokok dan lain sebagainya yang semua itu terjadi akibat kegagalan mengendalikan diri.
Disisi lain dengan teknologi modern, alat kesehatan, obat kimia farmasi terkadang gagal menyembuhkan. Adakah solusi therapy alternative?
Self Healing solusinya !
Self Healling telah terbukti dalam menanggulangi stress dan pelengkap dalam proses penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan fungsi organ. Karena kita memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Pelatihan 5 jam Self Healling membantu kita belajar mengenali diri sendiri dan masalah yang kita miliki. Dan meningkatkan kemampuan kita dalam proses memecahkan masalah dan penyembuhan.
Bergabunglah saat ini juga dan dapatkan pengalaman Terapi & Pelatihan yang Luar Biasa.
Biaya Pelatihan:
Rp. 250,000,- + Lunch dan Snak
Pembayaran Transfer ke :
Bank Mandiri Cab. Dewi Sartika Rek.No.0060004251280 a.n. Erni Marutiningrum
Bank BCA Cab. Dewi Sartika Rek.No. 2731626229 a.n. Erni Marutiningrum
Konfirmasi Pembayaran via SMS atau Telp. ke 021-8095721 atau langsung ke Office. Informasi hub MAEN MAEN Office : Jl. SMA 14 barat II/29 Cawang JAKTIM, Pasar Jambul, Telp: 021-8095721 Fax: 021-8091648;
Selasa, 04 November 2008
Self Healing
Kamis, 21 Agustus 2008
Standar Ganda : The map is not the reality
Written by ronnyfr
Saya baru saja membaca email-email lama dari teman di sore ini, dan saya menemukan email yang menurut saya bagus. Email ini berasal dari teman kuliah saya bernama Yushi T. Ismayudha, saya rasa beliau yang menulisnya sendiri.
Sekalipun email ini ditulis dalam konteks agama Islam, namun rasanya akan tetap cocok untuk siapapun dari agama apapun. Tinggal disesuaikan konteksnya saja. Sangat menarik!
Demikian emailnya :
LUCU YA ?
Lucu ya, uang Rp 20,000an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket
Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola
Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film dibioskop
Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat,tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman
Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya,
Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 juz saja, tapi novel best-seller 100 halamanpun habis dilalap
Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, dan berebut cari saf paling belakang bila Jumatan agar bisa cepat keluar
Lucu ya, kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa disipkan diagenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika
Lucu ya, susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip
Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Qur’an
Lucu ya, semua orang penginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa
Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email, tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua-kali
LUCU YA ?
Nah, menarik sekali jika email ini kita tinjau secara NLP.
Betapa menjadi jelas yang namanya “map is not reality“, untuk sebuah realitas waktu yang sama, kita memiliki map yang berbeda. Sama-sama satu jam, akan berbeda jika dipakai untuk berdoá maupun untuk bermain. Sama-sama Rp 20 ribu, akan berbeda untuk derma di tempat ibadah dan untuk dibawa ke supermarket.
Di NLP, dua presuposisi dasar yang penting adalah :
1. The map is not the reality
2. We are respond to our map, not directy to reality
Jadi, ini menjelaskan kenapa kita merespon secara berbeda atas 2 hal yang sama, waktu yang sama, uang yang sama dan seterusnya. Kita merespon peta mental kita mengenai realitas, bukan merespon langsung kepada realitas.
Nah, pertanyaannya kemudian: Kenapa peta mental mengenai aktivitas yang berhubungan dengan ibadah kok cenderung maunya ngirit? Kok maunya cepet-cepet berakhir? Kok maunya dikit saja?
Inilah yang perlu dijawab…
Nah,
Begini ceritanya, semua hal yang kita sebut tadi : uang, waktu, dll hanyalah suatu “representasi dalam pikiran kita”. Yang kita sebut map, adalah proses pikiran kita menciptakan representasi (perwujudan ulang) dalam pikiran.
* Kecenderungan kita, sesuatu yang menyenangkan akan di representasi dalam pikiran sebagai “terasa lebih singkat”. Sedangkan sesuatu yang tidak menyenangkan akan direpresentasi “terasa lebih lama”.
* Kecenderungan lain kita, mengeluarkan uang untuk infak (sesuatu hal yang tidak kelihatan langsung hasilnya, dan mungkin kurang menyenangkan) akan di representasi dalam pikiran sebagai “terasa lebih besar”. Sedangkan mengeluarkan uang untuk sesuatu hal yang langsung ada hasilnya dan menyenangkan (belanja di supermarket) akan direpresentasi “terasa lebih kecil”.
Jadi, rahasianya adalah :
Mulai hari ini, ubah semua map (persepsi) kita mengenai aktivitas relijius/ibadah menjadi berasosiasi dengan sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan, dan asyik. Bukan sebaliknya.
Alangkah baiknya jika pendidikan dalam ber-ibadah tidak terlalu ditonjolkan dalam kaitannya dengan hukuman, sehingga orang melakukan ibadah HANYA semata-mata karena takut mendapatkan hukuman (siksa). Misal, jika tidak melakukan ini itu maka akan di hukum di neraka, jika tidak berderma, maka akan masuk ke neraka jahanam, dll.
Well, jelas tidak ada salahnya menyatakan hal itu dalam pendidikan agama, karena memang ada ancaman hukuman semacam itu bagi yang durhaka, bagi yang melakukan perbuatan dosa, menyiksa anak yatim, menyembunyikan harta dari kewajiban derma, dll.
Yang saya usulkan adalah, imbangi juga informasi di sisi lain. Alangkah indahnya jika seseorang ingin sekali melakukan sholat bukan karena takut dihukum Tuhan, namun karena sangat mencintaiNya. Alangkah indahnya jika seseorang ingin sekali bershodaqoh untuk anak yatim bukan karena takut ancaman neraka, namun karena ia ingin melihat anak yatim berbahagia dan mendapatkan hak rejeki mereka dan seterusnya.
Saya baru saja membaca email-email lama dari teman di sore ini, dan saya menemukan email yang menurut saya bagus. Email ini berasal dari teman kuliah saya bernama Yushi T. Ismayudha, saya rasa beliau yang menulisnya sendiri.
Sekalipun email ini ditulis dalam konteks agama Islam, namun rasanya akan tetap cocok untuk siapapun dari agama apapun. Tinggal disesuaikan konteksnya saja. Sangat menarik!
Demikian emailnya :
LUCU YA ?
Lucu ya, uang Rp 20,000an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket
Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepakbola
Lucu ya, betapa lamanya 2 jam berada di Masjid, tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati pemutaran film dibioskop
Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat,tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman
Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita, tapi betapa bosannya bila imam sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya,
Lucu ya, susah banget baca Al-Quran 1 juz saja, tapi novel best-seller 100 halamanpun habis dilalap
Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser, dan berebut cari saf paling belakang bila Jumatan agar bisa cepat keluar
Lucu ya, kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelumnya agar bisa disipkan diagenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika
Lucu ya, susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gossip
Lucu ya, kita begitu percaya pada yang dikatakan koran, tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Qur’an
Lucu ya, semua orang penginnya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa
Lucu ya, kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email, tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berpikir dua-kali
LUCU YA ?
Nah, menarik sekali jika email ini kita tinjau secara NLP.
Betapa menjadi jelas yang namanya “map is not reality“, untuk sebuah realitas waktu yang sama, kita memiliki map yang berbeda. Sama-sama satu jam, akan berbeda jika dipakai untuk berdoá maupun untuk bermain. Sama-sama Rp 20 ribu, akan berbeda untuk derma di tempat ibadah dan untuk dibawa ke supermarket.
Di NLP, dua presuposisi dasar yang penting adalah :
1. The map is not the reality
2. We are respond to our map, not directy to reality
Jadi, ini menjelaskan kenapa kita merespon secara berbeda atas 2 hal yang sama, waktu yang sama, uang yang sama dan seterusnya. Kita merespon peta mental kita mengenai realitas, bukan merespon langsung kepada realitas.
Nah, pertanyaannya kemudian: Kenapa peta mental mengenai aktivitas yang berhubungan dengan ibadah kok cenderung maunya ngirit? Kok maunya cepet-cepet berakhir? Kok maunya dikit saja?
Inilah yang perlu dijawab…
Nah,
Begini ceritanya, semua hal yang kita sebut tadi : uang, waktu, dll hanyalah suatu “representasi dalam pikiran kita”. Yang kita sebut map, adalah proses pikiran kita menciptakan representasi (perwujudan ulang) dalam pikiran.
* Kecenderungan kita, sesuatu yang menyenangkan akan di representasi dalam pikiran sebagai “terasa lebih singkat”. Sedangkan sesuatu yang tidak menyenangkan akan direpresentasi “terasa lebih lama”.
* Kecenderungan lain kita, mengeluarkan uang untuk infak (sesuatu hal yang tidak kelihatan langsung hasilnya, dan mungkin kurang menyenangkan) akan di representasi dalam pikiran sebagai “terasa lebih besar”. Sedangkan mengeluarkan uang untuk sesuatu hal yang langsung ada hasilnya dan menyenangkan (belanja di supermarket) akan direpresentasi “terasa lebih kecil”.
Jadi, rahasianya adalah :
Mulai hari ini, ubah semua map (persepsi) kita mengenai aktivitas relijius/ibadah menjadi berasosiasi dengan sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan, dan asyik. Bukan sebaliknya.
Alangkah baiknya jika pendidikan dalam ber-ibadah tidak terlalu ditonjolkan dalam kaitannya dengan hukuman, sehingga orang melakukan ibadah HANYA semata-mata karena takut mendapatkan hukuman (siksa). Misal, jika tidak melakukan ini itu maka akan di hukum di neraka, jika tidak berderma, maka akan masuk ke neraka jahanam, dll.
Well, jelas tidak ada salahnya menyatakan hal itu dalam pendidikan agama, karena memang ada ancaman hukuman semacam itu bagi yang durhaka, bagi yang melakukan perbuatan dosa, menyiksa anak yatim, menyembunyikan harta dari kewajiban derma, dll.
Yang saya usulkan adalah, imbangi juga informasi di sisi lain. Alangkah indahnya jika seseorang ingin sekali melakukan sholat bukan karena takut dihukum Tuhan, namun karena sangat mencintaiNya. Alangkah indahnya jika seseorang ingin sekali bershodaqoh untuk anak yatim bukan karena takut ancaman neraka, namun karena ia ingin melihat anak yatim berbahagia dan mendapatkan hak rejeki mereka dan seterusnya.
Blitz-Reading : Membaca Secepat Kilat
Written by ronnyfr
Saya tidak tahu, apakah Anda termasuk orang yang ingin bisa membaca dengan kecepatan fantastik dalam hitungan selembar buku kurang dari sedetik, laiknya seperti memotret atau memfotocopy? Sebagai catatan, tentunya yang saya maksudkan ini berbeda dan jauh lebih cepat dari speed reading. Benar-benar mirip melakukan fotokopi atau memotret halaman bacaan. Dalam cara speed reading, kita masih membaca, dalam arti huruf / kata / kalimat masih dibaca, hanya saja dengan kecepatan cepat. Sedangkan yang saya maksud di sini adalah bukan lagi membaca, namun semacam mendownload, memfotokopi ke pikiran.
Inilah Blitz-Reading (BR), teknik mendownload informasi yang melibatkan pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconsious mind) secara simultan. Berbeda dengan membaca cara biasa, termasuk speed reading, yang cenderung hanya melibatkan pikiran sadar saja.
Tidak terlalu banyak orang yang tahu bahwa pikiran bawah sadar memiliki potensi yang amat besar dalam hal meng-akuisisi suatu pengetahuan dan ketrampilan, bahkan jauh besar daripada kemampuan pikiran sadar. Perlu dicatat bahwa hampir-hampir semua ketrampilan yang kita miliki sebenarnya selalu pada dataran unconsious competence (kompetensi bawah sadar). Semisal saat menyetir mobil, tentunya kita tidak berminat kalau setiap menyetir harus terus menerus mengingat apakah pedal kopling sudah diinjak dengan kaki kiri dan seterusnya. Kita lebih senang melakukan semuanya secara otomatis alias unconsious competence. Capek sekali rasanya jika seluruh ketrampilan berada di level conscious competence, alias kompetensi di pikiran sadar.
Blitz-Reading memanfaatkan kehebatan pikiran bawah sadar ini dalam hal membaca, dilakukan dengan cara memby-pass proses masuknya informasi yang masuk ke mata agar langsung menuju ke bawah sadar, tanpa melewati pikiran sadar yang penuh dengan filter. Melalui Blitz-Reading informasi di download secara mental-fotografis, bukan dibaca. Seperti kerja sebuah alat scanner atau mesin fotokopi yang mencopy bahan langsung selembar, bukan kata perkata. Beberapa orang mengira teknik ini dilakukan dengan cara memfokuskan / mengkaburkan fokus mata seperti melihat gambar stereogram, bukan seperti itu cara kerjanya.
Blitz-Reading memerlukan 3 tahap sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Blitz-Reading
3. Konversi
TAHAP 1 : PERSIAPAN
a. Accelerated Learning dan Anchoring
Proses BR juga harus dilakukan dalam kondisi accelerated learning (percepatan belajar), yakni kondisi ideal untuk membaca karena tubuh fisik kita rileks namun pikiran kita siaga. Pada kondisi pikiran ini, kita akan mudah untuk memahami secara keseluruhan, lebih mengingat, dan memanggil kembali yang pernah dibaca. Latihannya sangat mudah, prinsipnya adalah menurunkan gelombang otak pada kondisi alpha/theta, yakni gelombang pikiran yang lebih rendah dari kondisi biasa kita sehari-hari.
Ada berbagai cara menurunkan gelombang itak, yang paling mudah, murah dan meriah adalah dengan cara relaksasi progresif, yakni mengendorkan/merilekskan seluruh otot tubuh, lakukan dengan tersenyum, damai dan bernafas panjang namun santai (tidak dipaksakan panjang). Berlatih selama beberapa saat, akan membuat Anda mencapai titik seperti mengambang atau memasuki dimensi lain (silahkan dicoba saja, anda akan mengerti sendiri). Setelah bisa mencapai kondisi ini, buatlah anchor sehingga mudah diakses lagi.
Beberapa orang memilih menggunakan cara brain entrainment , yakni stimulasi gelombang otak secara langsung dengan menggunakan suara-suara tertentu melalui telinga kanan dankiri secara berbeda frekuensi. Ada berbagai software semacam ini yang tersedia di pasar, mulai yang berformat khusus dan harus diputar di komputer, ada juga yang menjual alat khusus langsung siap pakai, sedangkan yang paling praktis (dan murah) adalah yang berformat mp3. Dengan format mp3, maka anda bisa memutarnya melalui mp3 player biasa.
Saran saya, berhati-hati dalammemilih software semacam ini, karena anda bermain-main dengan gelombang otak. Baca review dan komentar pemakai lain, cri sertifikat keamanannya. Yang terpenting, jika saat memakai terasa pusing, segera berhenti. Salah satu software yang sangat terkenal karena merupakan pelopor adalah brainwave generator, temukan di www.bwgen.com, silahkan baca review-nya sebelum memutuskan menggunakan. Ada edisi gratisnya, dan banyak ‘preset’ ciptaan para penggemarnya, hati-hati dalam memilih. Jika Anda sukses dengan cara ini, dan berhasil memasuki level accelerated learning, segeralah buat anchor agar lebih mudah diakses lagi.
Saat hendak menggunakan untuk Blitz-Reading, piculah anchor tersebut sehingga anda memasuki tahap ‘accelerated learning’. Lantas secara perlahan bayangkan/rasakan mata Anda berpindah ke atas telinga anda. Caranya dengan menyentuh kepala anda menggunakan jari tangan, tepat di kepala bagian atas telinga (bagian yang biasanya diimajinasikan ada tanduk, hehehe). Lihatlah dari atas seolah mata anda ada disana, jika anda lakukan hal ini dengan benar akan merasakan suatu pergeseran medan penglihatan. Anda akan melihat dengan pheripheral viewing (PV), dengan suatu sensasi meluasnya bidang pandangan anda.
Kondisi ini akan mempermudah Anda mengelola informasi jauh lebih banyak dari biasanya, karena kedua jenis pikiran kita terlibat. Saat Anda gunakan untuk membaca buku, maka anda akan bisa melihat tangan yang memegangi buku itu, karena luasnya medan penglihatan Anda.
b. Menentukan tujuan, dan gunakan afirmasi
Tahap ini begitu sederhana kelihatannya namun sangat penting, karena pikiran bawah sadar perlu diberi arah, sebab jika tidak ia akan berjalan sendiri. Memberi arah pada pikiran dilakukan dengan Menyatakan Tujuan secara Jelas dan Spesifik (dalam NLP disebut sebagai welformed outcome). Tujuan spesifik ini sebaiknya diucapkan sebagai suatu afirmasi. Ada dua buah afirmasi penting dalam BR ini, afirmasi pertama adalah mengenai tujuan, afirmasi kedua adalah mengenai Keyakinan Sukses dalam menjalani proses BR. Ingat afirmasi ini akan sukses jika pikiran anda berada pada kondisi alpha / theta, sehingga tidak direcoki alam sadar yang kritis.
Saya berikan beberapa contoh dari 2 jenis afirmasi ini, silahkan pilih, dan palingbaik afirmasinya adalah buatan anda sendiri.
Afirmasi Goal :
* Setelah selesai melakukan BR, saya ingin mengerti bacaan ini terutama dalam hal logika berpikir penulisnya
* Saya ingin melakukan BR agar mengerti dan mengingat fakta spesifik dari ilmu fisika ini.
* Dan sebagainya.
Afirmasi Keyakinan Sukses :
* Saat melakukan Blitz-Reading, saya yakin dapat berkonsentrasi dengan baik dan stabil.
* Semua yang saya Blitz-Reading akan masuk ke ingatan jangka panjang pada pikiran bawah sadar saya, sehingga siap dipergunakan kapanpun.
c. Mendapatkan Kerangka Pikiran
Pikiran bawah sadar sangat familier dengan pola (pattern), dengan demikian anda perlu memberikan kerangka pikiran buku tersebut pada pikiran bawah sadar, agar struktur/pola informasinya jelas. Kerangka pikiran diperoleh paling mudah dengan cara mencerna beberapa bagian dari buku secara cepat (2-5 menit), sekedar dibaca dan mendapatkan perasaan mengerti atas susunan pokok pikiran buku tersebut.
* Judul dan sub judul
* Tulisan di sampul dan punggung belakang buku
* Daftar isi (kerangka)
* Halaman pertama dan akhir
* Kata / konsep kunci biasanya dicetak dalam kotak
* Teks yang dicetak tebal atau italic)
* Gambar, ilustrasi, tabel atau grafik
* Indeks, terutama pada kata yang sering muncul di banyak halaman
* Kesimpulan
TAHAP 2 BLITZ-READING
a. Masuki kondisi pikiran fotografis-mental
Kondisi fotografis-mental berguna untuk menyiapkan hubungan langsung dengan pikiran bawah sadar bagi masuknya informasi visual. Dilakukan bukan dengan cara memfokuskan mata secara tajam atau mengkaburkannya. Juga bukan dengan cara membaca ide kalimat, ataupun membaca sekelompok kata sekaligus seperti speed reading. Perlu digaris bawahi, fotografis-mental bukanlah membaca, boleh diulangi sekali lagi bukanlah membaca. Jadi Anda tidak membaca apa-apa dari sebuah buku pada tahap ke 2 ini. Sebab kalau kita memfokuskan diri pada kata-kata, justru akan berurusan dengan pikiran sadar, padahal yang kita butuhkan adalah kemampuan pikiran bawah sadar.
Caranya adalah dengan melihat keseluruhan dari sebuah buku terbuka, laiknya anda memotretnya. Pandanglah pada keseluruhan halaman putihnya dengan pandangan yang santai dan meluas, hindari melihat pada kata-katanya. Lakukan dengan pandangan yang lembut, maka anda akan melihat halaman secara lebih jernih dan lebih dalam, seolah-olah 3 dimensi.
Ada berbagai cara dalam mengakses fotografis-mental ini, saya hanya akan mengulas satu saja yang paling mudah yakni sistem X. Perhatikan buku yang terbuka tepat di tengah lipatannya, secara santai perluas medan penglihatan sehingga dapat melihat ke empat sudut buku sekaligus. Perlembut pandangan anda sehingga huruf cetakan tidak dalam fokus yang tajam. Perhatikan tepian kosong dan ruangan putih di antara paragraf dan bayangkan ada sebuah garis silang (X) imajiner yang menghubungkan ke empat sudut buku.
Jika dilakukan dengan benar, maka di tengah lipatan buku (batas ke 2 halaman), akan muncul sebuah halaman sempit yang berujung bundar (seperti gulungan kertas ditengah buku). Jika pada awal tidak terlihat, hal itu biasa saja. Hal yang terpenting adalah tetap memperhatikan ke empat sudut buku dan garis silang (X) penghubung imajinernya, serta menghidari membaca kata-katanya. Ingat melihat gulungan kertas imajiner bukanlah ukuransukses, itu hanya salah satu side effect saja.
b. Ritme dan Postur Tubuh
Lakukan proses membalik halaman secara cukup cepat dan stabil, dengan cara tangan kiri memegangi buku, sementara tangan kanan membalik halamannya. Jangan cemas dengan halaman yang tidak terbuka (halaman dobel), toh anda akan bisa mengulanginya lagi nanti. Serahkan dan percayakan saja pada alam bawah sadar, meminjam kata Anthony Robbins : “trust your unconscious mind”.
Lihat langsung kedua halaman dengan pandangan lembut, selama satu detik atau kurang. Pandangan anda memperhatikan empat sudut buku dan garis imajinernya (X) serta ruangan putih dan bukan kata-katanya. Beberapa orang bahkan melakukannya dengan buku terbalik, agar tidak tergoda membacanya.
Postur ideal dalam Blitz-Reading adalah duduk tegak, letakkan buku bersudut miring sehingga terlihat tegak lurus dari mata anda. Tempelkan ujung lidah di belakang gigi atas (sepert mengucapkan huruf ‘L’), dan tarik sedikit dagu anda ke dalam. Tulang belakang usahakan lurus agar energi mengalir lebih baik ke otak anda. Usahakan kedua kaki menapak di lantai dan tidak bersilangan. Jaga nafas anda agar tetap dalam dan rata (jangan dipaksa, atu agar alami).
c. Akhiri dengan Perasaan ‘berhasil’
Kecenderungan kritis dari pikiran sadar -secara alami- akan mempertanyakan apa hasil Blitz-Reading? Kok seperti nggak terasa apa-apa, nggak jadi ngerti , dan seterusnya…. Hindari mengikuti pemikiran ini agar informasi yang sudah anda download tidak tersabotase secara percuma.
Hal terbaik yang bisa anda lakukan pada alam sadar adalah, memintanya untuk mengakhiri proses in dengan suatu rasa ‘berhasil dengan baik’. Hal ini akan memberikan suatu jalur neurologis awal bagi otak anda agar memiliki akses ke informasi yang sudah di Blitz-Reading. Gunakan afirmasi berikut (jaga tetap dalam alpha), atau anda buat afirmasi Anda sendiri :
“Saya yakin sudah berhasil memasukkan informasi ke alam bawah sadar saya dengan baik. Sekarang silahkan tubuh dan pikiran saya memproses pemikiran ini dan akan saya gunakan dengan baik setelahnya.”
TAHAP 3 KONVERSI
Konversi dalam Blitz-Reading adalah memindahkan dan mengubah (konversi) pemahaman bawah sadar Anda ke level sadar. Proses Konversi setelah Blitz-Reading berbeda dengan proses ‘memanggil ulang’ (recall) apa yang sudah anda pernah baca dengan cara biasa (cara normal). Teknik Konversi didisain untuk merangsang ulang dan memperkuat hubungan sirkuit syaraf yang baru saja terbentuk setelah Blitz-Reading .
Beberapa orang dikaruniai pengalaman suatu konversi spontan, suatu proses konversi yang terjadi dengan sendirinya tanpa stimulasi khusus. Jadi semacam efek ‘Aha!’, pengalaman secara tiba-tiba mendapatkan solusi dari problem yang sudah menghantui berhari-hari. Konversi spontan bisa terjadi karena kita sudah memiliki pola syaraf efektif dalam otak yang kita rekam saat Blitz-Reading. Dan karena suatu pemicu (alami) yang pas, maka pola itu muncul ke permukaan secara spontan.
Perlu dicatat, sekalipun terasa bak mukjizat dan sangat menggairahkan, namun mengalami Konversi secara spontan tidak menunjukkan bahwa orangnya memiliki suatu ‘bakat’ tertentu atau ‘keunggulan’ tertentu dibanding orang yang tidak mengalaminya. Ingat semangat NLP, jika ada orang yang bisa melakukan sesuatu, maka kita juga bisa melakukannya. Kita semua sudah punya semua sumberdaya, tinggal mengakses, memperkuat dan mengurutkannya.
Nah, penjelasan berikut adalah mengenai Konversi manual. Yakni suatu cara sengaja untuk mempercepat perangsangan ulang otak, mengkonversi informasi yang ada di pikiran bawah sadar untuk dipindahkan ke pikiran sadar.
a. Lakukan Pengendapan
Kita perlu memberikan kesempatan pada alam bawah sadar untuk melakukan sistematisasi / pembuatan pola dan jalur sirkuit saraf. Secara sederhana sebut saja sebagai pengendapan di pikiran bawah sadar. Setidaknya 15 - 30 menit cukup bagi yang terlatih, namun yang paling baik adalah mengendap dalam tidur, khususnya tidur di malam hari. Saat pengendapan, kita memberikan waktu pada otak untuk mengintegrasikan informasi baru dengan jalur sirkuit syaraf yang sudah ada. Lakukan juga afirmasi sebelum anda melakukan pengendapan ini, ingat selalu melakukan afirmasi dalam kondisi alpha / theta.
b. Memberikan rangsangan pada pikiran
Perangsangan pada pikiran, akan berefek seperti kita menowel-nowel agar pikiran menggeliat dan terpicu. Cara terbaik memberikan rangsangan pikiran adalah dengan cara pengajuan pertanyaan pada diri sendiri, sambil membangkitkan rasa ingin tahu :
* Hmmm, apa yang akan terjadi jika saya menguasai buku ini sepenuhnya?
* Emmm, apa nilai pentingnya buku ini bagi saya ya?
* Akan seru jika saya ingat, apa point utamanya nih?
* Wow, apa saja manfaat dari bahan ini?
* Oke, apa yang perlu saya ketahui dari buku ini agar ujian saya berhasil?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini menstimulasi rasa ingin tahu dan mengirimkan rangsangan pada sistem penyimpanan bawah sadar yang terdalam. Membuka sumbat saluran-saluran informasi dan menyalurkan jawabannya kepada anda. Stimulasi ini akan membuat ujung-ujung sinaps syaraf kita memancarkan sinyal listrik untuk membuat sambungan baru.
Pada level ini jangan terlalu berharap mendapatkan jawaban seketika. Bahkan jangan sekali-kali MEMIKIRKAN DENGAN SENGAJA apa jawabannya, karena bisa membuat frustasi. Ajukan saja pertanyaan dengan penuh rasa ingin tahu, hindari memikirkan jawabannya. Jawaban yang kita harap akan muncul dengan sendirinya, bukan dengan jalan dianalisis, seperti ‘pop up’ dalam pikiran.
Sebagai variasi bisa juga minta beberapa kawan yang tertarik isi buku itu untuk berdiskusi, atau mintai beberapa kawan untuk mengetes Anda dengan berbagai pertanyaan sembari mereka membaca buku itu. Lakukan secara fun dan santai. Jangan cemas kalau belum bisa menjawab, tujuannya hanya membuat pancingan saja ke alam sadar.
c. Lakukan scanning
Buka buku perlahan, ikuti kata hati anda, jika ada halaman atau kalimat yang terasa menggerakkan hati, baca bagian itu. perlakukan secara penting. Baca satu atau dua kalimat sampai anda merasa bahwa anda sudah menerima apa yang anda inginkan dari bagian itu. Kemudian lanjutkan membuka-buka buku itu lagi sampai menemukan rasa tergerak lagi.
d. Membuat Peta Pikiran
Secara umum, kita mengenal dua jenis cara mencatat, pertama secara linear seperti di sekolah, kedua menggunakan peta pikiran ala Tony Buzan. Peta pikiran ala Tony Buzan ini amat baik untuk dipergunakan sebagai alat Konversi. Peta pikiran dibuat dengan menggunakan kerangka pikiran (kata kunci) yang sudah anda catat di bagian awal BR ini, gambarlah mulai dari tengah kertas, gunakan pena warna, dan gunakan simbol/gambar jika perlu.
Sebagai variasi, pada bagian awal saat anda memahami kerangka sebelum BR, anda bisa langsung membuat peta pikiran ini dulu. Setelah selesai dan sudah melalui pengendapan, gambarlah ulang peta pikiran itu lantas bandingkan untuk saling melengkapi.
PENUTUP
Nah, komplit sudah ulasan mengenai Blitz-Reading, untuk lebih puas Anda bisa mengikuti pelatihannya. Sebenarnya ada satu hal yang saya khawatirkan, akan banyak penulis dan toko buku mengeluh karena bukunya tidak laku. Kita akan melihat orang-orang berjongkok di toko buku melakukan BR setiap hari.
Satu ide yang penting di akhir tulisan ini, beberapa kali lakukan BR pada kitab suci dari agama Anda. Jangan ditunda, setiap ada waktu kosong atau menjelang tidur, BR-lah kitab suci Anda. Pilih kitab suci yang ada terjemahan dalam bahasa Indonesia. Nah, pada suatu saat Anda tengah dirundung masalah, ambil kitab suci itu. Tentukan niat ingin mendapat jawaban persoalan apa, lantas lakukan scanning (membuka cepat) dengan cara rileks. Hasilnya? Silahkan dipraktekkan dan sharing pada bagian komentar di bawah ini.
Written by ronnyfr
Saya tidak tahu, apakah Anda termasuk orang yang ingin bisa membaca dengan kecepatan fantastik dalam hitungan selembar buku kurang dari sedetik, laiknya seperti memotret atau memfotocopy? Sebagai catatan, tentunya yang saya maksudkan ini berbeda dan jauh lebih cepat dari speed reading. Benar-benar mirip melakukan fotokopi atau memotret halaman bacaan. Dalam cara speed reading, kita masih membaca, dalam arti huruf / kata / kalimat masih dibaca, hanya saja dengan kecepatan cepat. Sedangkan yang saya maksud di sini adalah bukan lagi membaca, namun semacam mendownload, memfotokopi ke pikiran.
Inilah Blitz-Reading (BR), teknik mendownload informasi yang melibatkan pikiran sadar (conscious mind) dan pikiran bawah sadar (subconsious mind) secara simultan. Berbeda dengan membaca cara biasa, termasuk speed reading, yang cenderung hanya melibatkan pikiran sadar saja.
Tidak terlalu banyak orang yang tahu bahwa pikiran bawah sadar memiliki potensi yang amat besar dalam hal meng-akuisisi suatu pengetahuan dan ketrampilan, bahkan jauh besar daripada kemampuan pikiran sadar. Perlu dicatat bahwa hampir-hampir semua ketrampilan yang kita miliki sebenarnya selalu pada dataran unconsious competence (kompetensi bawah sadar). Semisal saat menyetir mobil, tentunya kita tidak berminat kalau setiap menyetir harus terus menerus mengingat apakah pedal kopling sudah diinjak dengan kaki kiri dan seterusnya. Kita lebih senang melakukan semuanya secara otomatis alias unconsious competence. Capek sekali rasanya jika seluruh ketrampilan berada di level conscious competence, alias kompetensi di pikiran sadar.
Blitz-Reading memanfaatkan kehebatan pikiran bawah sadar ini dalam hal membaca, dilakukan dengan cara memby-pass proses masuknya informasi yang masuk ke mata agar langsung menuju ke bawah sadar, tanpa melewati pikiran sadar yang penuh dengan filter. Melalui Blitz-Reading informasi di download secara mental-fotografis, bukan dibaca. Seperti kerja sebuah alat scanner atau mesin fotokopi yang mencopy bahan langsung selembar, bukan kata perkata. Beberapa orang mengira teknik ini dilakukan dengan cara memfokuskan / mengkaburkan fokus mata seperti melihat gambar stereogram, bukan seperti itu cara kerjanya.
Blitz-Reading memerlukan 3 tahap sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Blitz-Reading
3. Konversi
TAHAP 1 : PERSIAPAN
a. Accelerated Learning dan Anchoring
Proses BR juga harus dilakukan dalam kondisi accelerated learning (percepatan belajar), yakni kondisi ideal untuk membaca karena tubuh fisik kita rileks namun pikiran kita siaga. Pada kondisi pikiran ini, kita akan mudah untuk memahami secara keseluruhan, lebih mengingat, dan memanggil kembali yang pernah dibaca. Latihannya sangat mudah, prinsipnya adalah menurunkan gelombang otak pada kondisi alpha/theta, yakni gelombang pikiran yang lebih rendah dari kondisi biasa kita sehari-hari.
Ada berbagai cara menurunkan gelombang itak, yang paling mudah, murah dan meriah adalah dengan cara relaksasi progresif, yakni mengendorkan/merilekskan seluruh otot tubuh, lakukan dengan tersenyum, damai dan bernafas panjang namun santai (tidak dipaksakan panjang). Berlatih selama beberapa saat, akan membuat Anda mencapai titik seperti mengambang atau memasuki dimensi lain (silahkan dicoba saja, anda akan mengerti sendiri). Setelah bisa mencapai kondisi ini, buatlah anchor sehingga mudah diakses lagi.
Beberapa orang memilih menggunakan cara brain entrainment , yakni stimulasi gelombang otak secara langsung dengan menggunakan suara-suara tertentu melalui telinga kanan dankiri secara berbeda frekuensi. Ada berbagai software semacam ini yang tersedia di pasar, mulai yang berformat khusus dan harus diputar di komputer, ada juga yang menjual alat khusus langsung siap pakai, sedangkan yang paling praktis (dan murah) adalah yang berformat mp3. Dengan format mp3, maka anda bisa memutarnya melalui mp3 player biasa.
Saran saya, berhati-hati dalammemilih software semacam ini, karena anda bermain-main dengan gelombang otak. Baca review dan komentar pemakai lain, cri sertifikat keamanannya. Yang terpenting, jika saat memakai terasa pusing, segera berhenti. Salah satu software yang sangat terkenal karena merupakan pelopor adalah brainwave generator, temukan di www.bwgen.com, silahkan baca review-nya sebelum memutuskan menggunakan. Ada edisi gratisnya, dan banyak ‘preset’ ciptaan para penggemarnya, hati-hati dalam memilih. Jika Anda sukses dengan cara ini, dan berhasil memasuki level accelerated learning, segeralah buat anchor agar lebih mudah diakses lagi.
Saat hendak menggunakan untuk Blitz-Reading, piculah anchor tersebut sehingga anda memasuki tahap ‘accelerated learning’. Lantas secara perlahan bayangkan/rasakan mata Anda berpindah ke atas telinga anda. Caranya dengan menyentuh kepala anda menggunakan jari tangan, tepat di kepala bagian atas telinga (bagian yang biasanya diimajinasikan ada tanduk, hehehe). Lihatlah dari atas seolah mata anda ada disana, jika anda lakukan hal ini dengan benar akan merasakan suatu pergeseran medan penglihatan. Anda akan melihat dengan pheripheral viewing (PV), dengan suatu sensasi meluasnya bidang pandangan anda.
Kondisi ini akan mempermudah Anda mengelola informasi jauh lebih banyak dari biasanya, karena kedua jenis pikiran kita terlibat. Saat Anda gunakan untuk membaca buku, maka anda akan bisa melihat tangan yang memegangi buku itu, karena luasnya medan penglihatan Anda.
b. Menentukan tujuan, dan gunakan afirmasi
Tahap ini begitu sederhana kelihatannya namun sangat penting, karena pikiran bawah sadar perlu diberi arah, sebab jika tidak ia akan berjalan sendiri. Memberi arah pada pikiran dilakukan dengan Menyatakan Tujuan secara Jelas dan Spesifik (dalam NLP disebut sebagai welformed outcome). Tujuan spesifik ini sebaiknya diucapkan sebagai suatu afirmasi. Ada dua buah afirmasi penting dalam BR ini, afirmasi pertama adalah mengenai tujuan, afirmasi kedua adalah mengenai Keyakinan Sukses dalam menjalani proses BR. Ingat afirmasi ini akan sukses jika pikiran anda berada pada kondisi alpha / theta, sehingga tidak direcoki alam sadar yang kritis.
Saya berikan beberapa contoh dari 2 jenis afirmasi ini, silahkan pilih, dan palingbaik afirmasinya adalah buatan anda sendiri.
Afirmasi Goal :
* Setelah selesai melakukan BR, saya ingin mengerti bacaan ini terutama dalam hal logika berpikir penulisnya
* Saya ingin melakukan BR agar mengerti dan mengingat fakta spesifik dari ilmu fisika ini.
* Dan sebagainya.
Afirmasi Keyakinan Sukses :
* Saat melakukan Blitz-Reading, saya yakin dapat berkonsentrasi dengan baik dan stabil.
* Semua yang saya Blitz-Reading akan masuk ke ingatan jangka panjang pada pikiran bawah sadar saya, sehingga siap dipergunakan kapanpun.
c. Mendapatkan Kerangka Pikiran
Pikiran bawah sadar sangat familier dengan pola (pattern), dengan demikian anda perlu memberikan kerangka pikiran buku tersebut pada pikiran bawah sadar, agar struktur/pola informasinya jelas. Kerangka pikiran diperoleh paling mudah dengan cara mencerna beberapa bagian dari buku secara cepat (2-5 menit), sekedar dibaca dan mendapatkan perasaan mengerti atas susunan pokok pikiran buku tersebut.
* Judul dan sub judul
* Tulisan di sampul dan punggung belakang buku
* Daftar isi (kerangka)
* Halaman pertama dan akhir
* Kata / konsep kunci biasanya dicetak dalam kotak
* Teks yang dicetak tebal atau italic)
* Gambar, ilustrasi, tabel atau grafik
* Indeks, terutama pada kata yang sering muncul di banyak halaman
* Kesimpulan
TAHAP 2 BLITZ-READING
a. Masuki kondisi pikiran fotografis-mental
Kondisi fotografis-mental berguna untuk menyiapkan hubungan langsung dengan pikiran bawah sadar bagi masuknya informasi visual. Dilakukan bukan dengan cara memfokuskan mata secara tajam atau mengkaburkannya. Juga bukan dengan cara membaca ide kalimat, ataupun membaca sekelompok kata sekaligus seperti speed reading. Perlu digaris bawahi, fotografis-mental bukanlah membaca, boleh diulangi sekali lagi bukanlah membaca. Jadi Anda tidak membaca apa-apa dari sebuah buku pada tahap ke 2 ini. Sebab kalau kita memfokuskan diri pada kata-kata, justru akan berurusan dengan pikiran sadar, padahal yang kita butuhkan adalah kemampuan pikiran bawah sadar.
Caranya adalah dengan melihat keseluruhan dari sebuah buku terbuka, laiknya anda memotretnya. Pandanglah pada keseluruhan halaman putihnya dengan pandangan yang santai dan meluas, hindari melihat pada kata-katanya. Lakukan dengan pandangan yang lembut, maka anda akan melihat halaman secara lebih jernih dan lebih dalam, seolah-olah 3 dimensi.
Ada berbagai cara dalam mengakses fotografis-mental ini, saya hanya akan mengulas satu saja yang paling mudah yakni sistem X. Perhatikan buku yang terbuka tepat di tengah lipatannya, secara santai perluas medan penglihatan sehingga dapat melihat ke empat sudut buku sekaligus. Perlembut pandangan anda sehingga huruf cetakan tidak dalam fokus yang tajam. Perhatikan tepian kosong dan ruangan putih di antara paragraf dan bayangkan ada sebuah garis silang (X) imajiner yang menghubungkan ke empat sudut buku.
Jika dilakukan dengan benar, maka di tengah lipatan buku (batas ke 2 halaman), akan muncul sebuah halaman sempit yang berujung bundar (seperti gulungan kertas ditengah buku). Jika pada awal tidak terlihat, hal itu biasa saja. Hal yang terpenting adalah tetap memperhatikan ke empat sudut buku dan garis silang (X) penghubung imajinernya, serta menghidari membaca kata-katanya. Ingat melihat gulungan kertas imajiner bukanlah ukuransukses, itu hanya salah satu side effect saja.
b. Ritme dan Postur Tubuh
Lakukan proses membalik halaman secara cukup cepat dan stabil, dengan cara tangan kiri memegangi buku, sementara tangan kanan membalik halamannya. Jangan cemas dengan halaman yang tidak terbuka (halaman dobel), toh anda akan bisa mengulanginya lagi nanti. Serahkan dan percayakan saja pada alam bawah sadar, meminjam kata Anthony Robbins : “trust your unconscious mind”.
Lihat langsung kedua halaman dengan pandangan lembut, selama satu detik atau kurang. Pandangan anda memperhatikan empat sudut buku dan garis imajinernya (X) serta ruangan putih dan bukan kata-katanya. Beberapa orang bahkan melakukannya dengan buku terbalik, agar tidak tergoda membacanya.
Postur ideal dalam Blitz-Reading adalah duduk tegak, letakkan buku bersudut miring sehingga terlihat tegak lurus dari mata anda. Tempelkan ujung lidah di belakang gigi atas (sepert mengucapkan huruf ‘L’), dan tarik sedikit dagu anda ke dalam. Tulang belakang usahakan lurus agar energi mengalir lebih baik ke otak anda. Usahakan kedua kaki menapak di lantai dan tidak bersilangan. Jaga nafas anda agar tetap dalam dan rata (jangan dipaksa, atu agar alami).
c. Akhiri dengan Perasaan ‘berhasil’
Kecenderungan kritis dari pikiran sadar -secara alami- akan mempertanyakan apa hasil Blitz-Reading? Kok seperti nggak terasa apa-apa, nggak jadi ngerti , dan seterusnya…. Hindari mengikuti pemikiran ini agar informasi yang sudah anda download tidak tersabotase secara percuma.
Hal terbaik yang bisa anda lakukan pada alam sadar adalah, memintanya untuk mengakhiri proses in dengan suatu rasa ‘berhasil dengan baik’. Hal ini akan memberikan suatu jalur neurologis awal bagi otak anda agar memiliki akses ke informasi yang sudah di Blitz-Reading. Gunakan afirmasi berikut (jaga tetap dalam alpha), atau anda buat afirmasi Anda sendiri :
“Saya yakin sudah berhasil memasukkan informasi ke alam bawah sadar saya dengan baik. Sekarang silahkan tubuh dan pikiran saya memproses pemikiran ini dan akan saya gunakan dengan baik setelahnya.”
TAHAP 3 KONVERSI
Konversi dalam Blitz-Reading adalah memindahkan dan mengubah (konversi) pemahaman bawah sadar Anda ke level sadar. Proses Konversi setelah Blitz-Reading berbeda dengan proses ‘memanggil ulang’ (recall) apa yang sudah anda pernah baca dengan cara biasa (cara normal). Teknik Konversi didisain untuk merangsang ulang dan memperkuat hubungan sirkuit syaraf yang baru saja terbentuk setelah Blitz-Reading .
Beberapa orang dikaruniai pengalaman suatu konversi spontan, suatu proses konversi yang terjadi dengan sendirinya tanpa stimulasi khusus. Jadi semacam efek ‘Aha!’, pengalaman secara tiba-tiba mendapatkan solusi dari problem yang sudah menghantui berhari-hari. Konversi spontan bisa terjadi karena kita sudah memiliki pola syaraf efektif dalam otak yang kita rekam saat Blitz-Reading. Dan karena suatu pemicu (alami) yang pas, maka pola itu muncul ke permukaan secara spontan.
Perlu dicatat, sekalipun terasa bak mukjizat dan sangat menggairahkan, namun mengalami Konversi secara spontan tidak menunjukkan bahwa orangnya memiliki suatu ‘bakat’ tertentu atau ‘keunggulan’ tertentu dibanding orang yang tidak mengalaminya. Ingat semangat NLP, jika ada orang yang bisa melakukan sesuatu, maka kita juga bisa melakukannya. Kita semua sudah punya semua sumberdaya, tinggal mengakses, memperkuat dan mengurutkannya.
Nah, penjelasan berikut adalah mengenai Konversi manual. Yakni suatu cara sengaja untuk mempercepat perangsangan ulang otak, mengkonversi informasi yang ada di pikiran bawah sadar untuk dipindahkan ke pikiran sadar.
a. Lakukan Pengendapan
Kita perlu memberikan kesempatan pada alam bawah sadar untuk melakukan sistematisasi / pembuatan pola dan jalur sirkuit saraf. Secara sederhana sebut saja sebagai pengendapan di pikiran bawah sadar. Setidaknya 15 - 30 menit cukup bagi yang terlatih, namun yang paling baik adalah mengendap dalam tidur, khususnya tidur di malam hari. Saat pengendapan, kita memberikan waktu pada otak untuk mengintegrasikan informasi baru dengan jalur sirkuit syaraf yang sudah ada. Lakukan juga afirmasi sebelum anda melakukan pengendapan ini, ingat selalu melakukan afirmasi dalam kondisi alpha / theta.
b. Memberikan rangsangan pada pikiran
Perangsangan pada pikiran, akan berefek seperti kita menowel-nowel agar pikiran menggeliat dan terpicu. Cara terbaik memberikan rangsangan pikiran adalah dengan cara pengajuan pertanyaan pada diri sendiri, sambil membangkitkan rasa ingin tahu :
* Hmmm, apa yang akan terjadi jika saya menguasai buku ini sepenuhnya?
* Emmm, apa nilai pentingnya buku ini bagi saya ya?
* Akan seru jika saya ingat, apa point utamanya nih?
* Wow, apa saja manfaat dari bahan ini?
* Oke, apa yang perlu saya ketahui dari buku ini agar ujian saya berhasil?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini menstimulasi rasa ingin tahu dan mengirimkan rangsangan pada sistem penyimpanan bawah sadar yang terdalam. Membuka sumbat saluran-saluran informasi dan menyalurkan jawabannya kepada anda. Stimulasi ini akan membuat ujung-ujung sinaps syaraf kita memancarkan sinyal listrik untuk membuat sambungan baru.
Pada level ini jangan terlalu berharap mendapatkan jawaban seketika. Bahkan jangan sekali-kali MEMIKIRKAN DENGAN SENGAJA apa jawabannya, karena bisa membuat frustasi. Ajukan saja pertanyaan dengan penuh rasa ingin tahu, hindari memikirkan jawabannya. Jawaban yang kita harap akan muncul dengan sendirinya, bukan dengan jalan dianalisis, seperti ‘pop up’ dalam pikiran.
Sebagai variasi bisa juga minta beberapa kawan yang tertarik isi buku itu untuk berdiskusi, atau mintai beberapa kawan untuk mengetes Anda dengan berbagai pertanyaan sembari mereka membaca buku itu. Lakukan secara fun dan santai. Jangan cemas kalau belum bisa menjawab, tujuannya hanya membuat pancingan saja ke alam sadar.
c. Lakukan scanning
Buka buku perlahan, ikuti kata hati anda, jika ada halaman atau kalimat yang terasa menggerakkan hati, baca bagian itu. perlakukan secara penting. Baca satu atau dua kalimat sampai anda merasa bahwa anda sudah menerima apa yang anda inginkan dari bagian itu. Kemudian lanjutkan membuka-buka buku itu lagi sampai menemukan rasa tergerak lagi.
d. Membuat Peta Pikiran
Secara umum, kita mengenal dua jenis cara mencatat, pertama secara linear seperti di sekolah, kedua menggunakan peta pikiran ala Tony Buzan. Peta pikiran ala Tony Buzan ini amat baik untuk dipergunakan sebagai alat Konversi. Peta pikiran dibuat dengan menggunakan kerangka pikiran (kata kunci) yang sudah anda catat di bagian awal BR ini, gambarlah mulai dari tengah kertas, gunakan pena warna, dan gunakan simbol/gambar jika perlu.
Sebagai variasi, pada bagian awal saat anda memahami kerangka sebelum BR, anda bisa langsung membuat peta pikiran ini dulu. Setelah selesai dan sudah melalui pengendapan, gambarlah ulang peta pikiran itu lantas bandingkan untuk saling melengkapi.
PENUTUP
Nah, komplit sudah ulasan mengenai Blitz-Reading, untuk lebih puas Anda bisa mengikuti pelatihannya. Sebenarnya ada satu hal yang saya khawatirkan, akan banyak penulis dan toko buku mengeluh karena bukunya tidak laku. Kita akan melihat orang-orang berjongkok di toko buku melakukan BR setiap hari.
Satu ide yang penting di akhir tulisan ini, beberapa kali lakukan BR pada kitab suci dari agama Anda. Jangan ditunda, setiap ada waktu kosong atau menjelang tidur, BR-lah kitab suci Anda. Pilih kitab suci yang ada terjemahan dalam bahasa Indonesia. Nah, pada suatu saat Anda tengah dirundung masalah, ambil kitab suci itu. Tentukan niat ingin mendapat jawaban persoalan apa, lantas lakukan scanning (membuka cepat) dengan cara rileks. Hasilnya? Silahkan dipraktekkan dan sharing pada bagian komentar di bawah ini.
6 Steps Reframing Bagi Kesehatan
Written by ronnyfr
Pada suatu saat mungkin anda mengalami simptom tubuh yang amat mengganggu, dan Anda tidak suka. Pada kondisi ini biasanya kita ingin menghentikannya, misal rasa amat ngilu pada saat sakit gigi, dan lain-lain.
Nah, seringkali kita ingin segera menghilangkan sakit ngilu itu dengan cara minum ponstan atau obat penghilang nyeri lain. Namun sebenarnya ini sangat tidak bijaksana, karena bisa diibaratkan seperti mematikan alarm kebakaran tanpa memadamkan kebakaran itu sendiri. Lho kok?
Begitu rasa ngilu itu hilang, maka kita lantas tenang dan kembali beraktivitas. Jika ngilu itu datang lagi, maka akan segera minum obat penghilang nyeri tadi, agar ngilunya segera lenyap. Sungguh suatu kesalahpahaman yang amat besar, umumnya masyarakat tidak bisa membedakan antara ‘rasa ngilu’ dan ’sakit gigi’. Kita perlu mengerti bahwa ‘rasa ngilu’ berbeda dengan ’sakit gigi’ itu sendiri.
Salah satu presuposisi NLP mengatakan bahwa: “Seluruh tindakan memiliki maksud yang positif”. Jadi jika tubuh kita melakukan suatu tindakan, yang mungkin menurut kita adalah masalah, namun sebenarnya tubuh kita bermaksud positif. Misal, rasa ngilu pada saat sakit gigi bagi kita adalah masalah. Padahal sebenarnya tubuh bermaksud positif kepada kita. Tubuh ingin menginformasikan bahwa ada hal yang tidak beres pada gigi kita bahwa ada penyakit atau masalah pada gigi / gusi kita.
Dengan cara memberikan rasa ngilu itu, maka kita menjadi tahu bahwa “ada masalah dalam gigi atau gusi kita”. Semakin kuat rasa ngilu itu, semakin besar niat positif tubuh memberi tahu betapa masalah pada gigi kita adalah masalah yang besar!
Nah, jika niat baik itu kita basmi dengan obat penghilang rasa ngilu tasi, berarti kita tidak merespek niat baik dari tubuh kita, bahkan cenderung “membunuh” kemampuan tubuh dalam memberikan alarm saat ada bahaya seperti itu.
Bayangkan situasinya begini, Anda menitipkan rumah pada seorang Satpam supaya diawasi. Namun setiap Satpam tersebut memberi tahu ada bahaya yang mungkin mengancam, Anda malah membungkamnya, dan tidak berterima kasih atas informasinya. Karena Anda pikir cara si Satpam memberi tahu ini kok sangat mengganggu, “……masak sih harus mukul kentongan sampai keras begitu, khan mengganggu tidurku?” Nah, akhirnya Anda menegur si Satpam, bahkan menyumpal kentongan itu supaya nggak bunyi lagi.
Setelah mengalami hal itu berkali-kali, kira-kira bagaimana kemudian perilaku si Satpam? Saya rasa sudah jelas di sini.
Coba, bandingkan dengan cara ini : Anda berterima kasih pada si Satpam karena sudah bekerja keras dan berfungsi dengan baik. Kemudian Anda menegosiasikan pada si Satpam cara lain dalam memberitahu jika ada bahaya mengancam dan meminta cara lain yang lebih ekologis pada lingkungan.
Bagaimana…., jelas cara kedua ini yang lebih baik. Karena si Satpam merasa dihargai, dan bahkan ia dipicu kreatifitasnya supaya menggunakan cara lain yang lebih ekologi, misal menggunakan metode keliling dan melibatkan seluruh satpam piket di lokasi itu, menggunakan lampu merkuri agar lingkungan menjadi sangat terang dan maling takut masuk, memasang portal dan lain sebagainya.
6 STEPS REFRAMING
Kembali pada persoalan sakit gigi tadi. Pada saat seperti itu, biasanya tidak bisa di lakukan conscious reframing, apakah contex reframing maupun content reframing tidak akan jalan, karena sekalipun kita sudah mendapatkan secondary gain-nya, tetap aja rasa sakit gigi itu terasa mengganggu.
Nah, disaaat inilah kita butuh 6 step reframing, untuk menyelesaikan persoalan tersebut agar terjadi integrasi unconscious-conscious integration. 6 Steps Reframing di NLP merupakan teknik klasik yang amat terkenal, dan masih dapat diandalkan saat ini.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa teknik ini sudah digantikan dengan teknik parts integration. Hal ini benar untuk beberapa hal, parts integration cocok terutama untuk menyelesaikan konflik parts dalam tubuh kita, namun tidak bisa menggantikan sepenuhnya teknik 6 step reframing ini. Teknik six step reframing ini jelas sangat berguna sekali untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di dalam tubuh kita, misal menghilangkan rasa ngilu saat sakit gigi tadi, dll.
Pada proses 6 Step Reframing ini kita diminta untuk berbicara dengan bagian dari diri sendiri. Hal ini mungkin terasa sedikit aneh, namun jika dilakukan Anda akan merasakan begitu besar manfaatnya bisa berkomunikasi dengan tubuh kita sendiri.
LANGKAH
1. Identifikasi persoalan.
Identifikasi tindakan yang ingin diubah. Misalkan “Saya ingin tetap mengetahui jika saya sakit gigi namun saya tidak perlu mengalami ngilu yang luar biasa”.
2. Jalinlah komunikasi dengan bagian-bagian yang bertanggungjawab atas tindakan itu.
Tenangkan diri, tarik nafas halus keluarkan sehingga Anda cukup rileks. Kemudian masuklah ke dalam diri Anda dan tanyakan pada bagian yang menciptakan perilaku itu.
“Bersediakah Anda berkomunikasi denganku, jika ya berikan tanda padaku”. Perhatikan setiap self talk, gambar mental, perasaan tertentu, atau gerakan involuntary muscle yang mungkin merupakan adalah signal dari bagian tubuh anda.
Jika belum memperoleh signal yang jelas, mintalah pada bagian tubuh Anda untuk memberikannya, dengan cara mendefinisikan sesuai keinginan Anda “Tolong gerakkan sedikit jari jempol saya, jika jawabannya adalah Ya”
3. Pisahkanlah maksud positif dari tubuh yang memiliki problem.
Masuklah kedalam dan berterimakasih untuk bagian yang berkomunikasi dengan Anda dan menanyakan “Apa maksud positif hal ini untuk saya?”
Kaakan terima kasih atas jawabannya.
4. Tanyakan pada sisi kreatif anda untuk menemukan cara lain agar tujuan intensi positif itu tetap terpenuhi.
Mintalah 3 pilihan yang memenuhi tujuan positif dari bagian tubuh tetapi tidak memiliki akibat negatif dari gejala itu.
5. Tawarkan 3 pilihan itu pada bagian tubuh yang telah membuat simptom itu.
Mintalah signal jika ia menerima alternatif pilihan. Jika pilihan tidak dapat diterima, atau tidak ada signal, jalani langkah 4 atau tambahkan pilihan.
6. Periksa kondisi apakah sudah ekologis dengan seluruh tubuh yang lain.
Temukanlah jika ada bagian lain yang menolak perubahan. Pergilah kedalam dan tanyakan, Apakah ada bagian yang menolak perubahan? Jika Ya, identifikasikan bagiannya dan lanjutkan ke langkah 2, ulangi daur dengan bagian itu, implementasikan pilihan, masuk kembali dan tanyakan bagian yang bertanggungjawab atas permaslahan itu.
PENUTUP
Beberapa teman yang sudah saya perkenalkan dengan teknik ini lantas menggunakan hal ini untuk mengubah beberapa gejala seperti : gejala sakit saat mens, gejala pusing jika naik pesawat, dan sebagainya. Tentunya Anda juga akan bisa menggunakan untuk berbagai keperluan lain juga.
Satu catatan yang harus diingat dalam mempraktekkan hal ini adalah setelah Anda mengubah cara tubuh memberikan alarm bahaya ini, maka Anda harus segera menemui dokter untuk meminta pengobatan atau terapi yang berhubungan dengan hal ini, agar masalah benar-benar terselesaikan.
Gambarnnya adalah : suara alarm sudah tidak mengganggu lagi, namun kebakaran tetap harus dipadamkan, dan sumber kebakaran harus diamankan agar tidak berpotensi menimbulkan kebakaran lagi.
Pada suatu saat mungkin anda mengalami simptom tubuh yang amat mengganggu, dan Anda tidak suka. Pada kondisi ini biasanya kita ingin menghentikannya, misal rasa amat ngilu pada saat sakit gigi, dan lain-lain.
Nah, seringkali kita ingin segera menghilangkan sakit ngilu itu dengan cara minum ponstan atau obat penghilang nyeri lain. Namun sebenarnya ini sangat tidak bijaksana, karena bisa diibaratkan seperti mematikan alarm kebakaran tanpa memadamkan kebakaran itu sendiri. Lho kok?
Begitu rasa ngilu itu hilang, maka kita lantas tenang dan kembali beraktivitas. Jika ngilu itu datang lagi, maka akan segera minum obat penghilang nyeri tadi, agar ngilunya segera lenyap. Sungguh suatu kesalahpahaman yang amat besar, umumnya masyarakat tidak bisa membedakan antara ‘rasa ngilu’ dan ’sakit gigi’. Kita perlu mengerti bahwa ‘rasa ngilu’ berbeda dengan ’sakit gigi’ itu sendiri.
Salah satu presuposisi NLP mengatakan bahwa: “Seluruh tindakan memiliki maksud yang positif”. Jadi jika tubuh kita melakukan suatu tindakan, yang mungkin menurut kita adalah masalah, namun sebenarnya tubuh kita bermaksud positif. Misal, rasa ngilu pada saat sakit gigi bagi kita adalah masalah. Padahal sebenarnya tubuh bermaksud positif kepada kita. Tubuh ingin menginformasikan bahwa ada hal yang tidak beres pada gigi kita bahwa ada penyakit atau masalah pada gigi / gusi kita.
Dengan cara memberikan rasa ngilu itu, maka kita menjadi tahu bahwa “ada masalah dalam gigi atau gusi kita”. Semakin kuat rasa ngilu itu, semakin besar niat positif tubuh memberi tahu betapa masalah pada gigi kita adalah masalah yang besar!
Nah, jika niat baik itu kita basmi dengan obat penghilang rasa ngilu tasi, berarti kita tidak merespek niat baik dari tubuh kita, bahkan cenderung “membunuh” kemampuan tubuh dalam memberikan alarm saat ada bahaya seperti itu.
Bayangkan situasinya begini, Anda menitipkan rumah pada seorang Satpam supaya diawasi. Namun setiap Satpam tersebut memberi tahu ada bahaya yang mungkin mengancam, Anda malah membungkamnya, dan tidak berterima kasih atas informasinya. Karena Anda pikir cara si Satpam memberi tahu ini kok sangat mengganggu, “……masak sih harus mukul kentongan sampai keras begitu, khan mengganggu tidurku?” Nah, akhirnya Anda menegur si Satpam, bahkan menyumpal kentongan itu supaya nggak bunyi lagi.
Setelah mengalami hal itu berkali-kali, kira-kira bagaimana kemudian perilaku si Satpam? Saya rasa sudah jelas di sini.
Coba, bandingkan dengan cara ini : Anda berterima kasih pada si Satpam karena sudah bekerja keras dan berfungsi dengan baik. Kemudian Anda menegosiasikan pada si Satpam cara lain dalam memberitahu jika ada bahaya mengancam dan meminta cara lain yang lebih ekologis pada lingkungan.
Bagaimana…., jelas cara kedua ini yang lebih baik. Karena si Satpam merasa dihargai, dan bahkan ia dipicu kreatifitasnya supaya menggunakan cara lain yang lebih ekologi, misal menggunakan metode keliling dan melibatkan seluruh satpam piket di lokasi itu, menggunakan lampu merkuri agar lingkungan menjadi sangat terang dan maling takut masuk, memasang portal dan lain sebagainya.
6 STEPS REFRAMING
Kembali pada persoalan sakit gigi tadi. Pada saat seperti itu, biasanya tidak bisa di lakukan conscious reframing, apakah contex reframing maupun content reframing tidak akan jalan, karena sekalipun kita sudah mendapatkan secondary gain-nya, tetap aja rasa sakit gigi itu terasa mengganggu.
Nah, disaaat inilah kita butuh 6 step reframing, untuk menyelesaikan persoalan tersebut agar terjadi integrasi unconscious-conscious integration. 6 Steps Reframing di NLP merupakan teknik klasik yang amat terkenal, dan masih dapat diandalkan saat ini.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa teknik ini sudah digantikan dengan teknik parts integration. Hal ini benar untuk beberapa hal, parts integration cocok terutama untuk menyelesaikan konflik parts dalam tubuh kita, namun tidak bisa menggantikan sepenuhnya teknik 6 step reframing ini. Teknik six step reframing ini jelas sangat berguna sekali untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di dalam tubuh kita, misal menghilangkan rasa ngilu saat sakit gigi tadi, dll.
Pada proses 6 Step Reframing ini kita diminta untuk berbicara dengan bagian dari diri sendiri. Hal ini mungkin terasa sedikit aneh, namun jika dilakukan Anda akan merasakan begitu besar manfaatnya bisa berkomunikasi dengan tubuh kita sendiri.
LANGKAH
1. Identifikasi persoalan.
Identifikasi tindakan yang ingin diubah. Misalkan “Saya ingin tetap mengetahui jika saya sakit gigi namun saya tidak perlu mengalami ngilu yang luar biasa”.
2. Jalinlah komunikasi dengan bagian-bagian yang bertanggungjawab atas tindakan itu.
Tenangkan diri, tarik nafas halus keluarkan sehingga Anda cukup rileks. Kemudian masuklah ke dalam diri Anda dan tanyakan pada bagian yang menciptakan perilaku itu.
“Bersediakah Anda berkomunikasi denganku, jika ya berikan tanda padaku”. Perhatikan setiap self talk, gambar mental, perasaan tertentu, atau gerakan involuntary muscle yang mungkin merupakan adalah signal dari bagian tubuh anda.
Jika belum memperoleh signal yang jelas, mintalah pada bagian tubuh Anda untuk memberikannya, dengan cara mendefinisikan sesuai keinginan Anda “Tolong gerakkan sedikit jari jempol saya, jika jawabannya adalah Ya”
3. Pisahkanlah maksud positif dari tubuh yang memiliki problem.
Masuklah kedalam dan berterimakasih untuk bagian yang berkomunikasi dengan Anda dan menanyakan “Apa maksud positif hal ini untuk saya?”
Kaakan terima kasih atas jawabannya.
4. Tanyakan pada sisi kreatif anda untuk menemukan cara lain agar tujuan intensi positif itu tetap terpenuhi.
Mintalah 3 pilihan yang memenuhi tujuan positif dari bagian tubuh tetapi tidak memiliki akibat negatif dari gejala itu.
5. Tawarkan 3 pilihan itu pada bagian tubuh yang telah membuat simptom itu.
Mintalah signal jika ia menerima alternatif pilihan. Jika pilihan tidak dapat diterima, atau tidak ada signal, jalani langkah 4 atau tambahkan pilihan.
6. Periksa kondisi apakah sudah ekologis dengan seluruh tubuh yang lain.
Temukanlah jika ada bagian lain yang menolak perubahan. Pergilah kedalam dan tanyakan, Apakah ada bagian yang menolak perubahan? Jika Ya, identifikasikan bagiannya dan lanjutkan ke langkah 2, ulangi daur dengan bagian itu, implementasikan pilihan, masuk kembali dan tanyakan bagian yang bertanggungjawab atas permaslahan itu.
PENUTUP
Beberapa teman yang sudah saya perkenalkan dengan teknik ini lantas menggunakan hal ini untuk mengubah beberapa gejala seperti : gejala sakit saat mens, gejala pusing jika naik pesawat, dan sebagainya. Tentunya Anda juga akan bisa menggunakan untuk berbagai keperluan lain juga.
Satu catatan yang harus diingat dalam mempraktekkan hal ini adalah setelah Anda mengubah cara tubuh memberikan alarm bahaya ini, maka Anda harus segera menemui dokter untuk meminta pengobatan atau terapi yang berhubungan dengan hal ini, agar masalah benar-benar terselesaikan.
Gambarnnya adalah : suara alarm sudah tidak mengganggu lagi, namun kebakaran tetap harus dipadamkan, dan sumber kebakaran harus diamankan agar tidak berpotensi menimbulkan kebakaran lagi.
Religious Aspects of Hypnosis
Pembaca, sebenarnya sudah lama saya ingin sekali menulis artikel ini. Namun karena kesibukan dan fokus saya yang lagi nggak “in” dengan topik ini maka saya menundanya. Keinginan ini muncul lagi saat baru-baru ini saya bertemu dengan seorang kawan yang dengan begitu haqul yakin dan mantap mengatakan bahwa hipnosis adalah ilmu sesat dan dilarang agama.
Nah, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan intisari dari edukasi dan diskusi yang saya lakukan dengan kawan saya ini. Setelah mendengar ulasan saya panjang lebar akhirnya kawan saya ini berhasil saya “sesatkan” kembali ke jalan yang benar.
Nah, pembaca, “Apa sih hubungan antara agama dan hipnosis?”
Sebelumnya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu definisi hipnosis. Biar kita ada dasar pijakan berpikir yang sama. Ada banyak definisi yang diberikan oleh masing-masing pakar. Namun definisi yang paling banyak digunakan saat ini, yang merupakan definisi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika yaitu “Hypnosis is the bypass of the critical factor of conscious mind and the establishment of the acceptable selective thinking” atau Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diterimanya pemikiran tertentu.
Definisi di atas sama sekali tidak menyinggung “ilmu” atau “kekuatan” yang ditakutkan oleh kebanyakan orang. Jadi, hipnosis sebenarnya sangat sederhana. Saat terjadi penembusan critical factor dan diterimanya suatu pemikiran (baca: sugesti, ide, atau afirmasi) tertentu maka pada saat itu telah terjadi hipnosis.
Ada juga yang mengatakan bahwa hipnosis itu sama dengan tidur. Inipun tidak tepat. Memang, saat seseorang dalam kondisi hipnosis maka ia akan tampak seperti orang tidur. Namun aktivitas mental yang terjadi sangat berbeda.
Kata “hypnosis” pertama kali digunakan oleh James Braid pada tahun 1842 . Kata ini berasal dari bahasa Yunani, Hypnos, yang sebenarnya adalah nama dewa tidur. James Braid semula berpikir hipnosis sama dengan tidur. Namun setelah ia memahami dengan benar bahwa kondisi hipnosis tidak sama dengan tidur, saat ia menyadari bahwa justru dalam kondisi hipnosis seseorang akan sangat fokus pada satu ide atau pemikiran, pada tahun 1847 ia mencoba mengganti kata hypnosis dengan mono-ideaism. Namun istilah hypnosis telah terlanjur populer dan terus digunakan hingga saat ini.
Jadi, tidak benar jika saat dalam kondisi hipnosis pikiran seseorang bisa dikuasai, ditaklukkan, atau tidak sadar. Justru dalam kondisi hipnosis pikiran seseorang menjadi sangat fokus dengan intensitas yang sangat tinggi.
Setiap upaya masuk ke kondisi hipnosis, baik itu waking hypnosis, self hypnosis, atau hetero-hypnosis, pasti mempunyai tiga komponen. Pertama, orang yang melakukan hipnosis harus mempunyai otoritas, atau paling tidak dipandang sebagai figur otoritas di bidangnya. Ini adalah langkah awal untuk menembus atau membuka celah di critical factor pikiran sadar. Setelah berhasil, dibutuhkan komponen kedua untuk membuat critical factor bersedia menerima informasi yang akan disampaikan. Critical factor akan bertanya, “Mengapa ini bisa bekerja?” Untuk bisa membuat critical factor “puas” maka digunakan salah satu dari tiga otoritas informasi berikut, yaitu doktrin, paradigma (teori atau model) dan trans-logic. Setelah itu baru komponen ketiga digunakan yaitu message unit overload atau membanjiri pikiran dengan sangat banyak unit informasi sehingga pikiran menjadi overload. Saat terjadi overload maka secara alamiah kita masuk dalam mode fight (lawan) atau flight (lari). Jika subjek melakukan fight (melawan) maka ia tidak bisa masuk ke kondisi hipnosis. Saat subjek memutuskan untuk flight (lari) maka saat itu ia akan “masuk” ke dalam pikirannya, melarikan diri dari serbuan unit informasi yang begitu banyak, dan ia masuk ke kondisi hipnosis.
Kondisi hipnosis adalah kondisi alamiah pikiran manusia. Nggak percaya? Pernahkah anda saat mencari sesuatu, katakanlah kunci mobil anda, sudah anda cari ke mana-mana tapi tetap nggak ketemu. Padahal kunci mobil itu tepat berada di depan anda? Pasti pernah mengalami hal seperti ini, kan?
Tahukah anda apa yang terjadi? Yang terjadi adalah anda mengalami negative visual hallucination. Benda yang dicari ada namun anda tidak bisa melihatnya. Dan tahukah anda bahwa saat anda mengalami hal ini, anda sebenarnya berada dalam kondisi very deep trance. Jika menggunakan Davis Husband Scale, dari 30 level kedalaman trance, anda berada di level 29. Ck…ck…ck… luar biasa.
Atau anda mungkin pernah, saat mandi, tiba-tiba merasakan perih di lutut anda. Setelah anda lihat ternyata lutut anda lecet tergores sesuatu. Mengapa baru saat mandi anda merasakannya? Mengapa saat terluka anda sama sekali tidak merasakannya?
Jawabannya sederhana sekali. Saat lutut anda tergores atau terluka pikiran ada sedang sangat fokus pada sesuatu. Saat itu anda sedang dalam kondisi hipnosis yang dalam. Terjadi pain blocking. Anda tidak merasakan sakit sama sekali. Fenomena ini, bila kita tahu caranya, tentunya dengan kondisi hipnosis, dapat dengan sangat mudah diciptakan. Jadi, tidak ada yang aneh atau mistik dalam hal ini.
Atau mungkin anda pernah sedang membaca buku atau nonton tv, saking asyiknya (baca: fokus), anda tidak mendengar saat dipanggil oleh kawan anda. Ini juga contoh kondisi deep hypnosis.
Nah, kembali ke diskusi kita mengenai hubungan agama dan hipnosis. Dengan mengacu pada definisi hipnosis, dan beberapa keterangan tambahan yang telah saya sampaikan di atas maka anda kini sadar bahwa sebenarnya semua, saya ulangi semua, agama sebenarnya telah menggunakan hipnosis untuk memengaruhi umatnya.
Mari kita lihat praktik atau ritual agama. Kita mulai dengan bentuk bangunan ibadah. Bagaimana bentuknya? Pasti berdiri tegak, besar, dan megah. Lalu, saat kita berada di dalam bangunan ini, bagaimana bentuk dan ketinggian plafon? Apakah rendah ataukah (sangat) tinggi dan megah? Sudah tentu plafonnya tinggi dan megah.
Apa tujuan atau efeknya terhadap diri kita?
Kita, secara sadar atau tidak, akan merasa kecil. Merasa tidak ada apa-apanya. Otoritas gedung ini, ditambah lagi kita tahu bahwa ini adalah tempat ibadah, membuat kita “takluk” dan “pasrah”. Lalu bagaimana dengan pemuka agama yang menyampaikan “pesan”? Dari mana mereka menyampaikan “pesan” mereka? Apakah mereka berdiri sejajar dengan umat ataukah lebih tinggi?
Sudah tentu lebih tinggi. Biasanya di atas mimbar khusus yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang khusus. Ini juga salah satu bentuk otoritas. Begitu pikiran sadar kita melihat figur otoritas maka critical factor langsung terpengaruh dan mulai membuka.
Lalu, apa yang digunakan untuk komponen kedua? Benar, sekali. “Pesan” yang disampaikan itu dikutip dari kitab suci, langsung menembus critical factor, dan masuk ke pikiran bawah sadar. “Pesan” ini biasanya dalam bentuk doktrin.
Bagaimana dengan komponen ketiga, message unit overload? Caranya adalah dengan menggunakan repetisi atau emosi. Saat sesuatu “pesan” disampaikan berulang-ulang atau suatu emosi berhasil digugah dan dibuat menjadi intens, baik itu emosi positif maupun negatif, misalnya kebahagiaan karena akan masuk surga atau kengerian dan ketakutan siksa neraka, maka semua unit informasi ini membanjiri pikiran dan menciptakan kondisi overload. Menggugah emosi bisa juga dengan melalui lagu-lagu dengan irama yang lembut dengan syair yang menghanyutkan perasaan atau dengan wangi-wangian tertentu.
Sekarang coba kita lihat ritual doa. Apa yang dilakukan umat sebelum berdoa? Apakah mereka akan ribut, cerita-cerita sendiri, ataukah mereka akan berlutut, diam, hening, dan memusatkan perhatian mereka pada doa yang akan diucapkan? Kondisi pemusatan perhatian ini sebenarnya adalah untuk masuk ke kondisi hipnosis, yang kalau dalam bahasa agama disebut dengan kondisi khusyuk. Setelah pikiran terpusat, hati tenang, barulah doa dibacakan atau diucapkan. Doa yang diucapkan ini sebenarnya adalah sugesti atau afirmasi. Jika doa ini diucapkan sendiri maka ia menjadi auto-suggestion melalui self hypnosis.
Bagaimana doa dengan hanya membaca satu atau dua ayat tertentu dan diulang-ulang? Inipun sama saja. Dengan pemusatan pikiran terhadap doa yang dibacakan akan tercipta kondisi hipnosis (baca: khusyuk).
Bagaimana dengan latihan meditasi dengan objek pernapasan? Bagaimana dengan orang yang melakukan liamkeng atau berlatih meditasi dengan fokus pada suara yang timbul akibat ketukan pada alat bantu tertentu?
Semuanya sama saja. Intinya adalah adanya pemusatan perhatian atau fokus pada sesuatu objek dan adanya repetisi. Semua akan mengakibatkan kondisi overload yang akhirnya akan mengakibatkan kondisi hipnosis.
Banyak orang sangat ingin masuk ke kondisi khusyuk. Namun kondisi ini hanya bisa mereka capai sesekali saja. Tidak bisa diulang sesuai keinginan. Mengapa? Karena kebanyakan kita tidak mengerti mekanisme untuk masuk ke kondisi khusyuk ini. Kita selama ini hanya menggunakan cara trial and error. Ada yang bisa dengan sangat mudah menjadi khusyuk namun ia tidak bisa menjelaskan atau mengajarkan caranya kepada orang lain.
Sulitkah untuk menjadi fokus atau khusyuk? Sama sekali tidak. Justru bila kita tahu caranya kita bisa membuat diri kita khusyuk kapanpun dan di manapun dengan sangat mudah dan cepat.
Banyak orang yang saat berdoa, begitu khusyuknya, sampai merasakan keheningan luar biasa yang disertai perasaan gembira, bahagia, dan damai yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Sungguh pengalaman euphoria spiritual yang sangat luar biasa. Apakah ini ada hubungan dengan kondisi hipnosis? Sudah tentu. Kondisi ini mirip sekali dengan salah satu kondisi hipnosis yang sangat dalam, yang bila kita bisa masuk ke kondisi ini, kita akan merasakan perasaan bahagia, damai, dan luar biasa “enak”. Orang yang berhasil masuk ke kondisi ini biasanya ingin seterusnya berada di kondisi ini karena begitu luar biasanya perasaan mereka.
Kondisi hipnosis jugalah yang sebenarnya digunakan untuk membentuk, membangun, dan memperkuat belief seseorang terhadap doktrin suatu agama. Saat anak masih kecil basically mereka sangat sering berada dalam kondisi hipnosis secara alamiah. Bila doktrin agama diajarkan pada saat anak masih kecil maka efeknya akan sangat kuat.
Mengapa?
Karena saat masih kecil, usia 0 – 3 tahun, anak belum mempunyai critical factor. Saat usia 3 tahun critical factor baru mulai terbentuk dan akan semakin menebal dan kuat pada usia 8 tahun. Critical factor akan benar-benar tebal saat usia 11 tahun dan ke atas.
Agar doktrin benar-benar diyakini kebenarannya, dipegang dengan sangat kuat oleh seseorang maka doktrin ini harus masuk dalam bentuk belief yang dikaitkan dengan emosi yang sangat intens. Dan belief ini bila terus diperkuat , dengan berbagai repetisi, akhirnya menjadi faith atau iman. Berikut saya kutipkan definisi faith dari kamus elektronika Encarta, “Faith: belief or trust: belief in, devotion to, or trust in somebody or something, especially without logical proof” atau “Iman: kepercayaan pada, kepercayaan yang sangat kuat pada seseorang atau sesuatu, biasanya tanpa bukti yang logis.”
Belief yang sudah berhasil dibentuk, dibangun, dan diperkuat akhirnya akan mengkristal menjadi value, yang biasanya menempati level tertinggi dalam hirarki value seseorang. Dan untuk mengubah value ini, sangat-sangat sulit, jika tidak mau dikatakan tidak bisa.
written by Adi W Gunawan
Nah, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan intisari dari edukasi dan diskusi yang saya lakukan dengan kawan saya ini. Setelah mendengar ulasan saya panjang lebar akhirnya kawan saya ini berhasil saya “sesatkan” kembali ke jalan yang benar.
Nah, pembaca, “Apa sih hubungan antara agama dan hipnosis?”
Sebelumnya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu definisi hipnosis. Biar kita ada dasar pijakan berpikir yang sama. Ada banyak definisi yang diberikan oleh masing-masing pakar. Namun definisi yang paling banyak digunakan saat ini, yang merupakan definisi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika yaitu “Hypnosis is the bypass of the critical factor of conscious mind and the establishment of the acceptable selective thinking” atau Hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diterimanya pemikiran tertentu.
Definisi di atas sama sekali tidak menyinggung “ilmu” atau “kekuatan” yang ditakutkan oleh kebanyakan orang. Jadi, hipnosis sebenarnya sangat sederhana. Saat terjadi penembusan critical factor dan diterimanya suatu pemikiran (baca: sugesti, ide, atau afirmasi) tertentu maka pada saat itu telah terjadi hipnosis.
Ada juga yang mengatakan bahwa hipnosis itu sama dengan tidur. Inipun tidak tepat. Memang, saat seseorang dalam kondisi hipnosis maka ia akan tampak seperti orang tidur. Namun aktivitas mental yang terjadi sangat berbeda.
Kata “hypnosis” pertama kali digunakan oleh James Braid pada tahun 1842 . Kata ini berasal dari bahasa Yunani, Hypnos, yang sebenarnya adalah nama dewa tidur. James Braid semula berpikir hipnosis sama dengan tidur. Namun setelah ia memahami dengan benar bahwa kondisi hipnosis tidak sama dengan tidur, saat ia menyadari bahwa justru dalam kondisi hipnosis seseorang akan sangat fokus pada satu ide atau pemikiran, pada tahun 1847 ia mencoba mengganti kata hypnosis dengan mono-ideaism. Namun istilah hypnosis telah terlanjur populer dan terus digunakan hingga saat ini.
Jadi, tidak benar jika saat dalam kondisi hipnosis pikiran seseorang bisa dikuasai, ditaklukkan, atau tidak sadar. Justru dalam kondisi hipnosis pikiran seseorang menjadi sangat fokus dengan intensitas yang sangat tinggi.
Setiap upaya masuk ke kondisi hipnosis, baik itu waking hypnosis, self hypnosis, atau hetero-hypnosis, pasti mempunyai tiga komponen. Pertama, orang yang melakukan hipnosis harus mempunyai otoritas, atau paling tidak dipandang sebagai figur otoritas di bidangnya. Ini adalah langkah awal untuk menembus atau membuka celah di critical factor pikiran sadar. Setelah berhasil, dibutuhkan komponen kedua untuk membuat critical factor bersedia menerima informasi yang akan disampaikan. Critical factor akan bertanya, “Mengapa ini bisa bekerja?” Untuk bisa membuat critical factor “puas” maka digunakan salah satu dari tiga otoritas informasi berikut, yaitu doktrin, paradigma (teori atau model) dan trans-logic. Setelah itu baru komponen ketiga digunakan yaitu message unit overload atau membanjiri pikiran dengan sangat banyak unit informasi sehingga pikiran menjadi overload. Saat terjadi overload maka secara alamiah kita masuk dalam mode fight (lawan) atau flight (lari). Jika subjek melakukan fight (melawan) maka ia tidak bisa masuk ke kondisi hipnosis. Saat subjek memutuskan untuk flight (lari) maka saat itu ia akan “masuk” ke dalam pikirannya, melarikan diri dari serbuan unit informasi yang begitu banyak, dan ia masuk ke kondisi hipnosis.
Kondisi hipnosis adalah kondisi alamiah pikiran manusia. Nggak percaya? Pernahkah anda saat mencari sesuatu, katakanlah kunci mobil anda, sudah anda cari ke mana-mana tapi tetap nggak ketemu. Padahal kunci mobil itu tepat berada di depan anda? Pasti pernah mengalami hal seperti ini, kan?
Tahukah anda apa yang terjadi? Yang terjadi adalah anda mengalami negative visual hallucination. Benda yang dicari ada namun anda tidak bisa melihatnya. Dan tahukah anda bahwa saat anda mengalami hal ini, anda sebenarnya berada dalam kondisi very deep trance. Jika menggunakan Davis Husband Scale, dari 30 level kedalaman trance, anda berada di level 29. Ck…ck…ck… luar biasa.
Atau anda mungkin pernah, saat mandi, tiba-tiba merasakan perih di lutut anda. Setelah anda lihat ternyata lutut anda lecet tergores sesuatu. Mengapa baru saat mandi anda merasakannya? Mengapa saat terluka anda sama sekali tidak merasakannya?
Jawabannya sederhana sekali. Saat lutut anda tergores atau terluka pikiran ada sedang sangat fokus pada sesuatu. Saat itu anda sedang dalam kondisi hipnosis yang dalam. Terjadi pain blocking. Anda tidak merasakan sakit sama sekali. Fenomena ini, bila kita tahu caranya, tentunya dengan kondisi hipnosis, dapat dengan sangat mudah diciptakan. Jadi, tidak ada yang aneh atau mistik dalam hal ini.
Atau mungkin anda pernah sedang membaca buku atau nonton tv, saking asyiknya (baca: fokus), anda tidak mendengar saat dipanggil oleh kawan anda. Ini juga contoh kondisi deep hypnosis.
Nah, kembali ke diskusi kita mengenai hubungan agama dan hipnosis. Dengan mengacu pada definisi hipnosis, dan beberapa keterangan tambahan yang telah saya sampaikan di atas maka anda kini sadar bahwa sebenarnya semua, saya ulangi semua, agama sebenarnya telah menggunakan hipnosis untuk memengaruhi umatnya.
Mari kita lihat praktik atau ritual agama. Kita mulai dengan bentuk bangunan ibadah. Bagaimana bentuknya? Pasti berdiri tegak, besar, dan megah. Lalu, saat kita berada di dalam bangunan ini, bagaimana bentuk dan ketinggian plafon? Apakah rendah ataukah (sangat) tinggi dan megah? Sudah tentu plafonnya tinggi dan megah.
Apa tujuan atau efeknya terhadap diri kita?
Kita, secara sadar atau tidak, akan merasa kecil. Merasa tidak ada apa-apanya. Otoritas gedung ini, ditambah lagi kita tahu bahwa ini adalah tempat ibadah, membuat kita “takluk” dan “pasrah”. Lalu bagaimana dengan pemuka agama yang menyampaikan “pesan”? Dari mana mereka menyampaikan “pesan” mereka? Apakah mereka berdiri sejajar dengan umat ataukah lebih tinggi?
Sudah tentu lebih tinggi. Biasanya di atas mimbar khusus yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang khusus. Ini juga salah satu bentuk otoritas. Begitu pikiran sadar kita melihat figur otoritas maka critical factor langsung terpengaruh dan mulai membuka.
Lalu, apa yang digunakan untuk komponen kedua? Benar, sekali. “Pesan” yang disampaikan itu dikutip dari kitab suci, langsung menembus critical factor, dan masuk ke pikiran bawah sadar. “Pesan” ini biasanya dalam bentuk doktrin.
Bagaimana dengan komponen ketiga, message unit overload? Caranya adalah dengan menggunakan repetisi atau emosi. Saat sesuatu “pesan” disampaikan berulang-ulang atau suatu emosi berhasil digugah dan dibuat menjadi intens, baik itu emosi positif maupun negatif, misalnya kebahagiaan karena akan masuk surga atau kengerian dan ketakutan siksa neraka, maka semua unit informasi ini membanjiri pikiran dan menciptakan kondisi overload. Menggugah emosi bisa juga dengan melalui lagu-lagu dengan irama yang lembut dengan syair yang menghanyutkan perasaan atau dengan wangi-wangian tertentu.
Sekarang coba kita lihat ritual doa. Apa yang dilakukan umat sebelum berdoa? Apakah mereka akan ribut, cerita-cerita sendiri, ataukah mereka akan berlutut, diam, hening, dan memusatkan perhatian mereka pada doa yang akan diucapkan? Kondisi pemusatan perhatian ini sebenarnya adalah untuk masuk ke kondisi hipnosis, yang kalau dalam bahasa agama disebut dengan kondisi khusyuk. Setelah pikiran terpusat, hati tenang, barulah doa dibacakan atau diucapkan. Doa yang diucapkan ini sebenarnya adalah sugesti atau afirmasi. Jika doa ini diucapkan sendiri maka ia menjadi auto-suggestion melalui self hypnosis.
Bagaimana doa dengan hanya membaca satu atau dua ayat tertentu dan diulang-ulang? Inipun sama saja. Dengan pemusatan pikiran terhadap doa yang dibacakan akan tercipta kondisi hipnosis (baca: khusyuk).
Bagaimana dengan latihan meditasi dengan objek pernapasan? Bagaimana dengan orang yang melakukan liamkeng atau berlatih meditasi dengan fokus pada suara yang timbul akibat ketukan pada alat bantu tertentu?
Semuanya sama saja. Intinya adalah adanya pemusatan perhatian atau fokus pada sesuatu objek dan adanya repetisi. Semua akan mengakibatkan kondisi overload yang akhirnya akan mengakibatkan kondisi hipnosis.
Banyak orang sangat ingin masuk ke kondisi khusyuk. Namun kondisi ini hanya bisa mereka capai sesekali saja. Tidak bisa diulang sesuai keinginan. Mengapa? Karena kebanyakan kita tidak mengerti mekanisme untuk masuk ke kondisi khusyuk ini. Kita selama ini hanya menggunakan cara trial and error. Ada yang bisa dengan sangat mudah menjadi khusyuk namun ia tidak bisa menjelaskan atau mengajarkan caranya kepada orang lain.
Sulitkah untuk menjadi fokus atau khusyuk? Sama sekali tidak. Justru bila kita tahu caranya kita bisa membuat diri kita khusyuk kapanpun dan di manapun dengan sangat mudah dan cepat.
Banyak orang yang saat berdoa, begitu khusyuknya, sampai merasakan keheningan luar biasa yang disertai perasaan gembira, bahagia, dan damai yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Sungguh pengalaman euphoria spiritual yang sangat luar biasa. Apakah ini ada hubungan dengan kondisi hipnosis? Sudah tentu. Kondisi ini mirip sekali dengan salah satu kondisi hipnosis yang sangat dalam, yang bila kita bisa masuk ke kondisi ini, kita akan merasakan perasaan bahagia, damai, dan luar biasa “enak”. Orang yang berhasil masuk ke kondisi ini biasanya ingin seterusnya berada di kondisi ini karena begitu luar biasanya perasaan mereka.
Kondisi hipnosis jugalah yang sebenarnya digunakan untuk membentuk, membangun, dan memperkuat belief seseorang terhadap doktrin suatu agama. Saat anak masih kecil basically mereka sangat sering berada dalam kondisi hipnosis secara alamiah. Bila doktrin agama diajarkan pada saat anak masih kecil maka efeknya akan sangat kuat.
Mengapa?
Karena saat masih kecil, usia 0 – 3 tahun, anak belum mempunyai critical factor. Saat usia 3 tahun critical factor baru mulai terbentuk dan akan semakin menebal dan kuat pada usia 8 tahun. Critical factor akan benar-benar tebal saat usia 11 tahun dan ke atas.
Agar doktrin benar-benar diyakini kebenarannya, dipegang dengan sangat kuat oleh seseorang maka doktrin ini harus masuk dalam bentuk belief yang dikaitkan dengan emosi yang sangat intens. Dan belief ini bila terus diperkuat , dengan berbagai repetisi, akhirnya menjadi faith atau iman. Berikut saya kutipkan definisi faith dari kamus elektronika Encarta, “Faith: belief or trust: belief in, devotion to, or trust in somebody or something, especially without logical proof” atau “Iman: kepercayaan pada, kepercayaan yang sangat kuat pada seseorang atau sesuatu, biasanya tanpa bukti yang logis.”
Belief yang sudah berhasil dibentuk, dibangun, dan diperkuat akhirnya akan mengkristal menjadi value, yang biasanya menempati level tertinggi dalam hirarki value seseorang. Dan untuk mengubah value ini, sangat-sangat sulit, jika tidak mau dikatakan tidak bisa.
written by Adi W Gunawan
Rabu, 20 Agustus 2008
Kisah yang sangat inspiratif
Written by ronnyfr
Halo semuanya…,
Saya ingin berbagi dua kisah yang sering saya ceritakan saat saya memberikan pelatihan NLP. Kisah ini jika saya tinjau secara NLP juga sangat sarat dengan makna, merupakan suatu metafora yang handal sekali, multi fungsi dan multi-facet. Kisah ini juga secara khusus saya ingin bagikan terutama bagi yang sudah ikut pelatihan NLP For Trainer, sudah pasti setelah Anda membaca dua kisah ini, Anda akan mengetahui maksud saya dengan baik.
Seperti artikel sebelumnya, saya ingin lebih interaktif dengan Anda. Saya akan senang sekali, apabila setelah Anda membaca kisah ini lantas bersedia menanggapi dengan tulisan sesuai dengan sudut pandang Anda.
Anda bebas memaknakan dan menuliskan apa saja…, yang penting mohon hindari SARA saja, pastikan Anda menuliskan tanggapan yang berguna, minimal bagi Anda sendiri…
Kisah 1 : Picasso
Saya pertama kali mendengar kisah ini pada saat masih mahasiswa .
PicassoPicasso, pelukis yang sangat terkenal itu, suatu saat sedang makan siang di suatu restoran bersama beberapa temannya.
Tengah ia menyantap hidangannya, tiba-tiba dari jauh datang seorang perempuan yang nampaknya mengenalinya. Kemudian wanita itu mendekati, menyapa dan mengajak berkenalan.
Wanita itu kemudian memintanya untuk melukis sesuatu gambar di atas serbet makan yang berwarna putih (napkin) yang dibawanya. “Tuan Picasso, tolong lukiskan saya suatu sketsa, saya ingin sekali memiliki lukisan asli Anda. ”
Picasso tentu saja menolak, karena merasa terganggu acara makannya. Wanita itu terus membujuknya dan bersedia membayar berapapun asalkan Picasso mau melukiskan suatu lukisan apapun, sekalipun hanya sketsa saja di serbet makan itu.
Setelah dibujuk, akhirnya Picasso bersedia membuat suatu sketsa di serbet makan itu. Secara cepat, kurang dari satu menit ia sudah menyelesaikan suatu lukisan bunga yang indah. Sembari menyerahkan sketsanya, ia mengatakan bahwa nilai lukisan sketsanya itu adalah US$ 10.000 (l/k 100 juta rupiah).
Kontan wanita itu keberatan, dan menyatakan bahwa Picasso toh hanya menghabiskan waktu kurang dari satu menit, kok harganya demikian mahal!
Picasso dengan kalem menjawab, “Saya melukis sketsa ini bukan hanya memerlukan waktu 1 menit, namun saya sudah menghabiskan waktu belajar dan berlatih selama lebih dari 40 tahun sehingga bisa melukis seperti itu.”
Kisah 2 : Tukang Reparasi Mesin Uap
Saya membaca kisah ini di tahun 2001, di buku Richard Bandler dan John Grinder berjudul “frogs into PRINCES”, halaman iv (Kata Pengantar). Saya terjemahkan bebas :
Seorang Tukang reparasi mesin uap dipanggil untuk memperbaiki suatu sistem kapal mesin uap besar yang rusak. Setelah mendengarkan penjelasan dari operator mesin mengenai permasalahan serta melakukan tanya jawab ini itu, ia kemudian masuk ke ruang mesin uap.
Ia mengamati jaringan pipa mesin uap yang berliku-liku dan menyilang sana sini, mendengarkan berbagai bunyi di mesin dan menyimak suara mendesis dari uap yang keluar dari mesin selama beberapa menit. Lantas ia meraba pipa di beberapa tempat untuk merasakan suhu panasnya.
Sejurus kemudian, ia bergumam sendiri, kemudian merogoh ke dalam kantung di celana kerjanya untuk mengambil sebuah palu kecil. Dengan mantap ia memukul katup pipa yang berwarna merah cerah sebanyak satu kali. Tiba-tiba, seluruh sistem kapal bermesin uap itu bekerja lagi dengan sempurna. Demikian, lantas Tukang reparasi itupun bersiul dan pulang.
Beberapa saat kemudian Pemilik kapal mesin uap itu menerima tagihan sebesar $1,000 (l/k Rp 10 juta). Kontan Pemilik kapal mesin uap berang dan kompain bahwa Tukang itu toh hanya selama 15 menit di ruang mesin uap dan hanya memukul dengan palu 1 kali. Dengan tegas dia meminta tagihan ulang, disertai penjelasan yang lebih rinci.
Inilah tagihan rinci yang dikirimkan oleh Tukang reparasi mesin uap itu :
NO KETERANGAN BIAYA
1 Memukul dengan palu 1 kali .50
2 Menemukan bagian mana yang harus dipalu $ 999.50
TOTAL $ 1,000.00
Nah,
Sambil Anda menghayati apa yang anda rasakan saat membaca cerita di atas, sekarang, bersama-sama saya di sini, Anda saya persilahkan menuliskan pendapat secara bebas :
Halo semuanya…,
Saya ingin berbagi dua kisah yang sering saya ceritakan saat saya memberikan pelatihan NLP. Kisah ini jika saya tinjau secara NLP juga sangat sarat dengan makna, merupakan suatu metafora yang handal sekali, multi fungsi dan multi-facet. Kisah ini juga secara khusus saya ingin bagikan terutama bagi yang sudah ikut pelatihan NLP For Trainer, sudah pasti setelah Anda membaca dua kisah ini, Anda akan mengetahui maksud saya dengan baik.
Seperti artikel sebelumnya, saya ingin lebih interaktif dengan Anda. Saya akan senang sekali, apabila setelah Anda membaca kisah ini lantas bersedia menanggapi dengan tulisan sesuai dengan sudut pandang Anda.
Anda bebas memaknakan dan menuliskan apa saja…, yang penting mohon hindari SARA saja, pastikan Anda menuliskan tanggapan yang berguna, minimal bagi Anda sendiri…
Kisah 1 : Picasso
Saya pertama kali mendengar kisah ini pada saat masih mahasiswa .
PicassoPicasso, pelukis yang sangat terkenal itu, suatu saat sedang makan siang di suatu restoran bersama beberapa temannya.
Tengah ia menyantap hidangannya, tiba-tiba dari jauh datang seorang perempuan yang nampaknya mengenalinya. Kemudian wanita itu mendekati, menyapa dan mengajak berkenalan.
Wanita itu kemudian memintanya untuk melukis sesuatu gambar di atas serbet makan yang berwarna putih (napkin) yang dibawanya. “Tuan Picasso, tolong lukiskan saya suatu sketsa, saya ingin sekali memiliki lukisan asli Anda. ”
Picasso tentu saja menolak, karena merasa terganggu acara makannya. Wanita itu terus membujuknya dan bersedia membayar berapapun asalkan Picasso mau melukiskan suatu lukisan apapun, sekalipun hanya sketsa saja di serbet makan itu.
Setelah dibujuk, akhirnya Picasso bersedia membuat suatu sketsa di serbet makan itu. Secara cepat, kurang dari satu menit ia sudah menyelesaikan suatu lukisan bunga yang indah. Sembari menyerahkan sketsanya, ia mengatakan bahwa nilai lukisan sketsanya itu adalah US$ 10.000 (l/k 100 juta rupiah).
Kontan wanita itu keberatan, dan menyatakan bahwa Picasso toh hanya menghabiskan waktu kurang dari satu menit, kok harganya demikian mahal!
Picasso dengan kalem menjawab, “Saya melukis sketsa ini bukan hanya memerlukan waktu 1 menit, namun saya sudah menghabiskan waktu belajar dan berlatih selama lebih dari 40 tahun sehingga bisa melukis seperti itu.”
Kisah 2 : Tukang Reparasi Mesin Uap
Saya membaca kisah ini di tahun 2001, di buku Richard Bandler dan John Grinder berjudul “frogs into PRINCES”, halaman iv (Kata Pengantar). Saya terjemahkan bebas :
Seorang Tukang reparasi mesin uap dipanggil untuk memperbaiki suatu sistem kapal mesin uap besar yang rusak. Setelah mendengarkan penjelasan dari operator mesin mengenai permasalahan serta melakukan tanya jawab ini itu, ia kemudian masuk ke ruang mesin uap.
Ia mengamati jaringan pipa mesin uap yang berliku-liku dan menyilang sana sini, mendengarkan berbagai bunyi di mesin dan menyimak suara mendesis dari uap yang keluar dari mesin selama beberapa menit. Lantas ia meraba pipa di beberapa tempat untuk merasakan suhu panasnya.
Sejurus kemudian, ia bergumam sendiri, kemudian merogoh ke dalam kantung di celana kerjanya untuk mengambil sebuah palu kecil. Dengan mantap ia memukul katup pipa yang berwarna merah cerah sebanyak satu kali. Tiba-tiba, seluruh sistem kapal bermesin uap itu bekerja lagi dengan sempurna. Demikian, lantas Tukang reparasi itupun bersiul dan pulang.
Beberapa saat kemudian Pemilik kapal mesin uap itu menerima tagihan sebesar $1,000 (l/k Rp 10 juta). Kontan Pemilik kapal mesin uap berang dan kompain bahwa Tukang itu toh hanya selama 15 menit di ruang mesin uap dan hanya memukul dengan palu 1 kali. Dengan tegas dia meminta tagihan ulang, disertai penjelasan yang lebih rinci.
Inilah tagihan rinci yang dikirimkan oleh Tukang reparasi mesin uap itu :
NO KETERANGAN BIAYA
1 Memukul dengan palu 1 kali .50
2 Menemukan bagian mana yang harus dipalu $ 999.50
TOTAL $ 1,000.00
Nah,
Sambil Anda menghayati apa yang anda rasakan saat membaca cerita di atas, sekarang, bersama-sama saya di sini, Anda saya persilahkan menuliskan pendapat secara bebas :
Manfaat hipnotis bagi praktisi Direct Selling / MLM
Written by ronnyfr on 4 January 2007 – 1:33 am
Belakangan soal hipnotis banyak diperbincangkan oleh praktisi pemasaran dan penjualan. Banyak workshop, seminar, atau pelatihan diadakan untuk membekali para praktisi mengembangkan kemampuan mereka. Adakah relevansi ilmu yang sedang ngetop ini dengan dunia direct selling.
Sebenarnya apa pengertian hipnotis?
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, di mana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan. Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus.
Hipnotis sering diidentikkan dengan kejahatan gendam. Apa bedanya?
Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Semisal teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih). Semua teknik diatas disebut sebagai teknik hipnotis.
Pada umumnya kesuksesan penggunaan teknik hipnotis memerlukan kerjasama antara penghinotis dan yang dihipnotis. Artinya seseorang bisa saja menolak untuk dihipnotis dengan cara ini. Sebenarnya tidak ada yang namanya orang menghipnotis orang lain. Yang sebenarnya adalah seseorang menghipnosis diri sendiri dengan dibantu oleh orang lain (penghipnotis) sebagai fasilitatornya. Semua proses hipnotis adalah self hypnosis, yang dipandu (difasilitasi) oleh seorang penghipnotis.
Sedangkan untuk teknik mistik, tidak diperlukan kerjasama antara penghipnotis dengan yang dihipnotis. Di sini pelaku menggunakan kekuatan supranaturalnya untuk mengakses alam bawah sadar orang lain. Umumnya teknik ini dikenal sebagai ilmu mejikcdan lain-lain yaitu menggunakan azimat dan mantra tertentu yang diperoleh melalui laku (ritual atau prosesi mistis) tertentu.
Memang ada juga kejahatan yang menggunakan hipnotis dan tidak menggunakan ilmu mistik, namun menggunakan kekuatan kata-kata. Biasanya ini dilakukan pada orang yang mudah dibuat bingung, saat di terminal, dan keramaian.
Apakah ilmu hipnotis ini ada dasar ilmiahnya? Jelaskan!
Sejak tahun 1815, Abbe Jose Castodi de Faria, sudah melakukan penelitian hipnotis secara ilmiah. Dilanjutkan berbagai tokoh semacam Emile Coue, Dr. James Braid (1848), Milton Erickson, MD dan sebagainya. Tahun 1955, British Medical Association (sekarang disebut BHA atau British Hypnotherapy Association) mengesahkan hypnotherapy sebagai “valid medical treatment. Tahun 1958, American Medical Association (AMA) men-support hypnotherapy untuk keperluan medis. Setelah 1950, banyak berdiri asosiasi profesional di berbagai negara.
Belakangan hipnotis dimanfaatkan sebagai salah satu teknik pengembangan diri. Apakah hal itu mungkin?
Ya, jelas bisa. Pada umumnya, program pengembangan diri terkadang gagal karena individu tidak berhasil meyakinkan diri sendiri untuk berubah karena mengalami yang namanya “self-sabotageâ€Â. Proses self sabotage adalah proses di mana alam sadar menyabot proses mental yang tengah dilakukan seseorang pada saat ia ingin melakukan perubahan diri.
Misal: seseorang melakukan afirmasi di depan kaca dan mengatakan “Saya orang yang suksesâ€Â sebanyak 100 kali, namun setiap kali ia mengatakan itu, di sisi pikirannya terbersit suatu keraguan, kesangsian, “Masak sih, selama ini saya toh gagal”. Nah, pikiran ini berasal dari fungsi alam sadar yang terus-menerus mengontrol dan mengkritisi segala sesuatu yang masuk ke pikiran.
Jadi di sini, alam sadar justru mensabotase kehendak kita untuk berubah, dengan cara menyajikan berbagai realitas dan fakta lampau bahwa kita bukanlah orang yang sukses.
Saat ini sejumlah trainer atau coach menawarkan hipnotis untuk membantu para pemasar atau penjual. Apakah bisa?
Bisa!
Hipnotis bisa dimanfaatkan dalam dua aspek; pertama, menghipnotis si sales person untuk self improvement, dan kedua menghipnotis orang lain (customer) agar lebih percaya dengan si penjual.
Pertama, dalam pelatihan yang saya lakukan, misalnya saya menghipnotis trainee agar tidak fobia menelepon atau fobia prospecting. Hipnotis juga bisa membuatnya lebih percaya diri saat presentasi, lebih percaya akan goal pribadinya, lebih berenergi, dst.
Kedua, hipnotis verbal atau yang dikenal dengan teknik sugesti (indirect communication). Secara sederhana, teknik ini menggunakan pola-pola bahasa tertentu (hypnotic language pattern ) untuk mengakses pikiran bawah sadar lawan bicara sehingga bisa dipengaruhi. Di sini seorang sales belajar menggunakan pola-pola kata yang berkekuatan sugesti untuk mempengaruhi prospek agar membeli.
Contoh yang sering dipakai didunia DS/MLM atau asuransi adalah yang disebut dengan double binding , yaitu mengarahkan pikiran prospek untuk memilih A atau B yang keduanya berarti membeli, dan jangan sampai berpikir tidak membeli. Misalnya, penjual bertanya: “Mau beli berapa kilo?, Mau dibawa sendiri atau diantar, Anda mau mengambil produk paket yang ada diskon tambahan atau memilih kombinasi produk sendiri?”, dan seterusnya.
Apakah hal itu tidak bertentangan dengan moral dan etika bisnis?
Dengan menggunakan pola kata hipnotis, maka seseorang prospek akan menjadi lebih lunak dan sugestif sehingga ia mau menbeli produk atau jasa itu. Pada saat ia tahu bahwa produk atau jasa tadi ternyata memang dia sangat perlukan, maka ia akan berterima kasih. Disini jelas terlihat bahwa apabila seorang salesperson menjual produk atau jasa yang kualitasnya buruk, namun ia menggunakan bahasa hipnotis, maka ini tidak beda dengan bunuh diri. Karena cepat atau lambat kastemernya akan menyadari bahwa ia tidak mendapatkan janji seperti yang disampaikan si salesperson. Jadi penggunaan bahsa hipnotis untuk marketing atau sales seharusnya dalam batas koridor untuk membantu seseorang supaya berani dan siap untuk segera mengambil keputusan membeli.
Menurut anda, apakah hipnotis ini bisa benar-benar dimanfaatkan secara sehat dan maksimal dalam pengembangan bisnis seseorang?
Bisa! Gunakanlah hipnotis untuk menghipnotis diri Anda sendiri. Terutama untuk meng-install berbagai sikap positif, perilaku asertif, percaya diri, dll.
Hal apa yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku DS/MLM?
Dalam dunia direct selling, beberapa tantangan terbesar seorang salesperson adalah;
1. Self motivating (selalu bisa memotivasi diri) dan self determination (punya goal yang jelas);
2. State management (selalu bisa mengelola kondisi pikiran dan mentalnya, yang akan menghadapi penolakan, keberatan, pelecehan, penghinaan dan ditinggalkan oleh grup).
3. Positive self image (selalu bisa melihat diri sendiri positif dan tidak melakukan self depreciation, atau self blaming, dst).
4. Positive Belief System (selalu percaya bahwa apa yang dijualnya adalah sesuatu yang positif, berguna, dan dalam rangka menolong orang lain supaya lebih baik, lebih mudah, lebih sukses kehidupannya – bukannya menjebak orang supaya membeli agar dirinya mendapat komisi.
5. Rapport Skill (selalu bisa memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan mitra kerja dan prospek).
6. Persuasion skill dan handling objection.
Bisa dilihat, dari seluruh poin di atas, kita menggunakan hipnotis justru ditujukan pada diri si salesperson. Sedangkan hanya dua poin terakhir kita memanfaatkan pola bahasa hipnotis untuk mempengaruhi orang lain (dengan tujuan baik).
Saran anda bagi para penjual langsung yang ingin mencoba teknik hipnotis ini?
Ikuti pelatihan atau dapatkan bimbingan dari coach atau trainer yang berlisensi jelas. Gunakan hipnotis untuk memperbaiki kualitas diri, jauh lebih penting dari pada untuk mempengaruhi prospek. Ingat pameo yang mengatakan Prospect buy you, not your products.
Hindari membohongi prospek dengan cara apa pun, baik cara hipnotis maupun non hipnotis. Juallah produk yang memang berkualitas, sehingga tidak menjadi bumerang bagi Anda.
(Artikel ini adalah wawancara Ronny FR oleh Edy Z, pernah dimuat di Buletin “Info APLI Edisi XXX/Oktober-Desember 2005)
Belakangan soal hipnotis banyak diperbincangkan oleh praktisi pemasaran dan penjualan. Banyak workshop, seminar, atau pelatihan diadakan untuk membekali para praktisi mengembangkan kemampuan mereka. Adakah relevansi ilmu yang sedang ngetop ini dengan dunia direct selling.
Sebenarnya apa pengertian hipnotis?
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, di mana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan. Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus.
Hipnotis sering diidentikkan dengan kejahatan gendam. Apa bedanya?
Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Semisal teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih). Semua teknik diatas disebut sebagai teknik hipnotis.
Pada umumnya kesuksesan penggunaan teknik hipnotis memerlukan kerjasama antara penghinotis dan yang dihipnotis. Artinya seseorang bisa saja menolak untuk dihipnotis dengan cara ini. Sebenarnya tidak ada yang namanya orang menghipnotis orang lain. Yang sebenarnya adalah seseorang menghipnosis diri sendiri dengan dibantu oleh orang lain (penghipnotis) sebagai fasilitatornya. Semua proses hipnotis adalah self hypnosis, yang dipandu (difasilitasi) oleh seorang penghipnotis.
Sedangkan untuk teknik mistik, tidak diperlukan kerjasama antara penghipnotis dengan yang dihipnotis. Di sini pelaku menggunakan kekuatan supranaturalnya untuk mengakses alam bawah sadar orang lain. Umumnya teknik ini dikenal sebagai ilmu mejikcdan lain-lain yaitu menggunakan azimat dan mantra tertentu yang diperoleh melalui laku (ritual atau prosesi mistis) tertentu.
Memang ada juga kejahatan yang menggunakan hipnotis dan tidak menggunakan ilmu mistik, namun menggunakan kekuatan kata-kata. Biasanya ini dilakukan pada orang yang mudah dibuat bingung, saat di terminal, dan keramaian.
Apakah ilmu hipnotis ini ada dasar ilmiahnya? Jelaskan!
Sejak tahun 1815, Abbe Jose Castodi de Faria, sudah melakukan penelitian hipnotis secara ilmiah. Dilanjutkan berbagai tokoh semacam Emile Coue, Dr. James Braid (1848), Milton Erickson, MD dan sebagainya. Tahun 1955, British Medical Association (sekarang disebut BHA atau British Hypnotherapy Association) mengesahkan hypnotherapy sebagai “valid medical treatment. Tahun 1958, American Medical Association (AMA) men-support hypnotherapy untuk keperluan medis. Setelah 1950, banyak berdiri asosiasi profesional di berbagai negara.
Belakangan hipnotis dimanfaatkan sebagai salah satu teknik pengembangan diri. Apakah hal itu mungkin?
Ya, jelas bisa. Pada umumnya, program pengembangan diri terkadang gagal karena individu tidak berhasil meyakinkan diri sendiri untuk berubah karena mengalami yang namanya “self-sabotageâ€Â. Proses self sabotage adalah proses di mana alam sadar menyabot proses mental yang tengah dilakukan seseorang pada saat ia ingin melakukan perubahan diri.
Misal: seseorang melakukan afirmasi di depan kaca dan mengatakan “Saya orang yang suksesâ€Â sebanyak 100 kali, namun setiap kali ia mengatakan itu, di sisi pikirannya terbersit suatu keraguan, kesangsian, “Masak sih, selama ini saya toh gagal”. Nah, pikiran ini berasal dari fungsi alam sadar yang terus-menerus mengontrol dan mengkritisi segala sesuatu yang masuk ke pikiran.
Jadi di sini, alam sadar justru mensabotase kehendak kita untuk berubah, dengan cara menyajikan berbagai realitas dan fakta lampau bahwa kita bukanlah orang yang sukses.
Saat ini sejumlah trainer atau coach menawarkan hipnotis untuk membantu para pemasar atau penjual. Apakah bisa?
Bisa!
Hipnotis bisa dimanfaatkan dalam dua aspek; pertama, menghipnotis si sales person untuk self improvement, dan kedua menghipnotis orang lain (customer) agar lebih percaya dengan si penjual.
Pertama, dalam pelatihan yang saya lakukan, misalnya saya menghipnotis trainee agar tidak fobia menelepon atau fobia prospecting. Hipnotis juga bisa membuatnya lebih percaya diri saat presentasi, lebih percaya akan goal pribadinya, lebih berenergi, dst.
Kedua, hipnotis verbal atau yang dikenal dengan teknik sugesti (indirect communication). Secara sederhana, teknik ini menggunakan pola-pola bahasa tertentu (hypnotic language pattern ) untuk mengakses pikiran bawah sadar lawan bicara sehingga bisa dipengaruhi. Di sini seorang sales belajar menggunakan pola-pola kata yang berkekuatan sugesti untuk mempengaruhi prospek agar membeli.
Contoh yang sering dipakai didunia DS/MLM atau asuransi adalah yang disebut dengan double binding , yaitu mengarahkan pikiran prospek untuk memilih A atau B yang keduanya berarti membeli, dan jangan sampai berpikir tidak membeli. Misalnya, penjual bertanya: “Mau beli berapa kilo?, Mau dibawa sendiri atau diantar, Anda mau mengambil produk paket yang ada diskon tambahan atau memilih kombinasi produk sendiri?”, dan seterusnya.
Apakah hal itu tidak bertentangan dengan moral dan etika bisnis?
Dengan menggunakan pola kata hipnotis, maka seseorang prospek akan menjadi lebih lunak dan sugestif sehingga ia mau menbeli produk atau jasa itu. Pada saat ia tahu bahwa produk atau jasa tadi ternyata memang dia sangat perlukan, maka ia akan berterima kasih. Disini jelas terlihat bahwa apabila seorang salesperson menjual produk atau jasa yang kualitasnya buruk, namun ia menggunakan bahasa hipnotis, maka ini tidak beda dengan bunuh diri. Karena cepat atau lambat kastemernya akan menyadari bahwa ia tidak mendapatkan janji seperti yang disampaikan si salesperson. Jadi penggunaan bahsa hipnotis untuk marketing atau sales seharusnya dalam batas koridor untuk membantu seseorang supaya berani dan siap untuk segera mengambil keputusan membeli.
Menurut anda, apakah hipnotis ini bisa benar-benar dimanfaatkan secara sehat dan maksimal dalam pengembangan bisnis seseorang?
Bisa! Gunakanlah hipnotis untuk menghipnotis diri Anda sendiri. Terutama untuk meng-install berbagai sikap positif, perilaku asertif, percaya diri, dll.
Hal apa yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku DS/MLM?
Dalam dunia direct selling, beberapa tantangan terbesar seorang salesperson adalah;
1. Self motivating (selalu bisa memotivasi diri) dan self determination (punya goal yang jelas);
2. State management (selalu bisa mengelola kondisi pikiran dan mentalnya, yang akan menghadapi penolakan, keberatan, pelecehan, penghinaan dan ditinggalkan oleh grup).
3. Positive self image (selalu bisa melihat diri sendiri positif dan tidak melakukan self depreciation, atau self blaming, dst).
4. Positive Belief System (selalu percaya bahwa apa yang dijualnya adalah sesuatu yang positif, berguna, dan dalam rangka menolong orang lain supaya lebih baik, lebih mudah, lebih sukses kehidupannya – bukannya menjebak orang supaya membeli agar dirinya mendapat komisi.
5. Rapport Skill (selalu bisa memiliki kemampuan membina hubungan yang baik dengan mitra kerja dan prospek).
6. Persuasion skill dan handling objection.
Bisa dilihat, dari seluruh poin di atas, kita menggunakan hipnotis justru ditujukan pada diri si salesperson. Sedangkan hanya dua poin terakhir kita memanfaatkan pola bahasa hipnotis untuk mempengaruhi orang lain (dengan tujuan baik).
Saran anda bagi para penjual langsung yang ingin mencoba teknik hipnotis ini?
Ikuti pelatihan atau dapatkan bimbingan dari coach atau trainer yang berlisensi jelas. Gunakan hipnotis untuk memperbaiki kualitas diri, jauh lebih penting dari pada untuk mempengaruhi prospek. Ingat pameo yang mengatakan Prospect buy you, not your products.
Hindari membohongi prospek dengan cara apa pun, baik cara hipnotis maupun non hipnotis. Juallah produk yang memang berkualitas, sehingga tidak menjadi bumerang bagi Anda.
(Artikel ini adalah wawancara Ronny FR oleh Edy Z, pernah dimuat di Buletin “Info APLI Edisi XXX/Oktober-Desember 2005)
Minggu, 17 Agustus 2008
Metode Hipnosis Sebagai Alat Mengajar
Pernahkah seorang siswa larut dengan cerita dongeng yang dibawakan gurunya? Jika pernah, siswa itu dapat dikatakn berada dalam jangkauan hipnosis. Siswa asyik dengan menggambar, mengerjakan soal matematika, terkesima dengan puisi yang dibuatnya, dan larut dengan gaya guru mengajar merupakan kondisi berlangsungnya hipnosis. Dalam pembelajaran, guru dapat dengan sengaja menggunakan metode hipnosis agar siswa senang, asyik, dan mudah memahami materi.
Menurut Wikipedia, kata "hypnosis" adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hypnotherapy sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi. Hipnosis tersebut dapat pula digunakan guru untuk melejitkan potensi siswanya.
Hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran saat fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), sehingga tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hypnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.
Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan memprovokasi otak kiri untuk nonaktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton yang menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan).
Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktifitas otak manusia. Aktifitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktifitas yang terkait:
Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);
Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari
Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);
Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);
Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);
Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc
Melalui pictograph dan tulisan-tulisan kuno lainnya dapat disimpulkan bahwa hipnosis telah digunakan sejak zaman prasejarah. Papirus Ebers di Mesir, dokumen yang berusia 3000 tahun, mencatat bagaimana para pendeta mesir melakukan pengobatan. Dijelaskan dalam dokumen tersebut berbagai teknik yang digunakan yang ternyata merupakan gambaran atas mekanisme kerja hipnosis. Pada era primitif, sedikitnya terdapat dua bentuk hipnosis yang diterapkan, keduanya berkaitan dengan ritual keagamaan, antara lain:
pengulangan ritmik (rhythmical repetition)
Tarian ritual (frantic dancing)
Pada abad pertengahan, hipnosis diterapkan di antara para bangsawan dan dikenal sebagai “sentuhan bangsawan” (royal touch). Para tokoh hipnosis pada saat itu antara lain adalah Edward the Confessor (1066) dan para raja di Perancis, yang menganggap diri sebagai Tuhan. Ide tersebut kemudian mati di akhir abad ke-18, bersamaan dengan terbitnya periode renaissance, ketika kebanyakan orang mencari dasar ilmiah atas berbagai fenomena. Ritual sentuhan bangsawan dihidupkan kembali pada saat penobatan Charles X. Salah seorang yang berpengaruh pada periode tersebut adalah Paraselsus. Ia beranggapan bahwa tubuh surgawi memberi makan ke tubuh manusia melalui perantara magnet. Ia berkeyakinan bahwa magnet mampu mengobati berbagai penyakit.
Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) seorang berkebangsaan Vienna yang kemudian pindah ke Paris menjelaskan lebih lanjut mengenai fenomena penyembuhan menggunakan magnet. Dalam penjelasannya, Mesmer banyak mengkutip ide dari para ahli pendahulunya, antara lain:
Paracelsus, dengan idenya mengenai magnet
Richard Mead, yang menyatakan bahwa seluruh kehidupan dijalankan oleh hukum alam
Father Hell, pendeta jesuit, yang mencoba menemukan cara menyembuhkan orang dengan menggunakan lempengan logam. Lempengan ini kemudian di lewatkan melalui tubuh orang. Ia berkeyakinan bahwa proses penyembuhan dari tubuh surgawi mampu menyembuhkan orang.
Mesmer turut mengklaim bahwa tubuh surgawi menyembuhkan. Dari Richard Mead, ia mendapatkan ide bahwa di setiap tubuh manusia terdapat cairan universal. Ketika cairan tersebut mengalir lancar, segala hal di tubuh berlangsung secara sempurna. Tubuh tidak bekerja secara sempurna, disebabkan karena aliran cairan universal di tubuh terhalang. Mesmer menjalankan lempengan logam melalui tubuh pasien guna melancarkan aliran cairan universal (teori “magnet hewani” / ”animal magnetism”). Mesmer mengklaim bahwa ia memiliki energi khusus. Ia mengatakan bahwa magnet mengalir ke tubuhnya melalui tongkat ajaib. Ia berkeyakinan bahwa ia dapat menyembuhkan apa pun menggunakan magnet. Pada periode itu ia sangat sukses dengan metode penyembuhannya. Ia kemudian meminta French Academy of Medicine untuk mempelajari metodenya. Komisi yang diketuai oleh Ben Franklin kemudian ditunjuk untuk melakukan penyelidikan berkenaan dengan metode penyembuhan Mesmer. Komisi tersebut menemukan bahwa magnet tidak memberikan efek Mesmer kemudian didiskreditkan pada tahun 1784. Hasil temuan dari komisi menyatakan bahwa magnet tidak menghasilkan efek apa pun.
Marquis de Puysegur (1781 – 1825), salah seorang pengikut Mesmer, ketika menerapkan metode yang digunakan Mesmer pada seorang pengembala berusia 24 tahun, menemukan suatu fenomena yang tidak diketahui sebelumnya oleh Mesmer. Ia mendapati bahwa subjek yang dipengaruhi magnet, bukan hanya mengalami fenomena yang tidak awam tetapi juga tertidur lelap. Pada kondisi ini, subjek tidak dapat membuka matanya, berbicara secara kurang jelas namun bertingkah seolah-olah sadar. Puysegur menyebut kondisi ini sebagai “artificial somnambulism”. Joseph Philippe Francois Deleuze (1753 – 1835) menemukan bahwa sugesti yang diberikan kepada subjek selama dalam kondisi trance terus terbawa hingga saat subjek tersadar.
Esdaile (1845) seorang dokter Inggris menulis buku, “Mesmerism in India”. Ia bekerja di sebuah penjara di India dan melakukan lebih dari 3000 operasi tanpa menggunakan obat bius. Umumnya pada kondisi ini, 50% dari pasien akan meninggal. Ia melatih para asistennya serangkaian metode tertentu. Dengan metode tersebut, laju kematian dapat ditekan hingga hanya 5%. (kini diketahui penjelasan di balik fenomena ini, pada hypnosis, pendarahan dapat diminimalkan. Selain itu tubuh juga mengembangkan resistensi terhadap infeksi dan tidak mengalami dehidrasi).
Kasus pencabutan gigi pertama menggunakan hipnosis dilakukan pertama kali pada tahun 1823. Diikuti dengan proses melahirkan menggunakan hipnosis pada tahun 1826.
Pada tahun 1880, dua sekolah hipnosis mulai didirikan. Charcot, seorang neurologist (terminologi awal untuk psikolog] di Perancis memberikan hypnosis pada dua belas wanita yang mengalami hysteria. Charcot memberikan demonstrasi pada saat hypnosis para pasien dapat berjalan dan melakukan banyak hal lainnya, namun mereka kembali kehilangan kemampuan tersebut ketika mereka berada pada kondisi normal. Charcot tidak sepenuhnya memahami hypnosis (ia menganggap hypnosis sangat berbahaya dan hanya kepada pasien yang secara mental sakit hypnosis dapat dilakukan).
Bernheim, seorang neurologist Perancis yang sangat terkenal, dan Liebeault, seorang dokter, membuat klinik di Nancy, Perancis. Mereka mengobati lebih dari 12.000 pasien menggunakan hypnosis, dan memperkenalkan konsep suggestibility dan sexuality. Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, hypnosis digunakan untuk memberikan perlakuan pada para prajurit yang mengalami trauma. Pada tahun 1955, British Medical Association menyatakan bahwa hypnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. Tahun 1958, American Medical Association membuat pernyataan yang sama sekaligus mengkritik keras hypnosis yang ditujukan sebagai hiburan/pertunjukan (stage performance). Tahun 1960, American Psychology Association membentuk dewan penilai kelayakan seorang hipnotis.
Dari sejarah hipnosis tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipnosis memiliki kekuatan tersendiri yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memengaruhi orang lain demi keuntungan positif dan negatif. Guru perlu belajar untuki menggunakan hipnosis untuk pembelajarannya. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya. Hal ini tentunya sangat penting dalam proses pembelajaran guna mencapai prestasi optimal.
Pembelajaran dengan hipnosis mengutamakan fokus ke satu hal. Karena fokusnya ke satu hal, pembelajaran lebih mudah terjadi jika dibandingkan dengan pembelajaran saat siswa fokus ke beberapa hal. Untuk sampai ke keadaan fokus ke satu hal ini, beragam metode dapat dilakukan. Siswa bisa duduk di kursi dengan mata terpejam sambil menyadari masuk dan keluarnya nafas. Ajaklah siswa memfokuskan perhatian kepada suatu titik, gambar, gerakan benda. Guru dapat juga mengingat keadaan yang menyenangkan dan merasakannya kembali kepada siswa. Ajaklah siswa mengingat kembali pengalaman saat sedang menonton acara yang membuatnya nyaman. Suruhlah siswa menghitung mundur dari 100 hingga 1 dan menyadari semakin mundur semakin relaks. Cara-cara untuk masuk ke dalam keadaan fokus ini dinamakan INDUKSI. Tujuan dari induksi ini adalah agar siswa lebih relaks, sehingga Mereka lebih fokus dan bank ingatan anda terbuka.
Bank ingatan ini adalah tempat semua program-program hidup anda selama ini . Membuka bank ingatan ini dalam keadaan banyak fokus tidak mudah. Hanya dalam keadaan single focus sajalah, bank ingatan ini mudah terbuka dan mudah pula untuk menerima program-program pembelajaran baru. Bank ingatan ini dikenal dengan nama Long Term Memory, Subconscious ataupun Unconscious.
Setelah berinduksi, ajaklah siswa berafirmasi. Affirmasi adalah menyatakan seuatu yang positif tentang diri Anda. Mulai saat ini hentikanlah kata atau kalimat yang menyatakan diri anda dengan citra negatif. Mulai saat ini lakukanlah memberikan pernyataan-pernyataan positif tentang diri Anda. Buatlah sendiri pernyataan-pernyataan apa yang anda inginkan tentang diri anda. Saya menulis beberapa , anda bisa melanjutkannya dan membuatknya sesuai dengan yang Anda inginkan .
• Saya pandai dalam semua pelajaran
• Saya menarik sebagai pembicara
• Apapun lelucon yang saya sampaikan, pendengar terhibur
• Saya tampil tenang, mampu menguasai keadaan, dan berbicara lancar
• Apapun yang saya lakukan membuat saya semakin baik dan kreatif
• Masalah apapun yang muncul di hadapan saya mampu saya atasi
Kemudian, ajaklah siswa untuk memproduksi konsep atau contoh melalui visualisasi. Visualisasi meskipun mengandung kata VISUAL yang artinya penglihatan mempunyai makna yang lebih luas mencakup keenam indra (lihat, dengar, cium, raba-rasa, kecap, pikiran). Latih berulang-ulang VISUALISASI ini hingga otomatis dan otak mendapatkan gambaran dengan skenario paling sempurna. Ketika skenario ini tercatat di otak, dan otak mengirimkan perintah ke seluruh anggota tubuh yang tercitrakan dalam visualisasi ini, siaplah untuk bersyukur, karena apa yang anda Visualisasikan terjadi dalam kenyataan. Latihlah VISUALISASI ini dimulai dengan hal-hal sederhana.
Metode hipnosis dapat digunakan oleh guru dengan prinsip agar pembelajaran mencapi tujuan. Langkah yang perlu dilakukan adalah (1) identifikasi terlebih dahulu kebutuhan siswa, (2) rencanakan pembelajaran dengan mengaitkan media hipnosis seperti suara, gambar, tulisan, gerak, dan simbol-simbol, (3) mulailah mengajar dengan tetap pada rencana yang dibuat dengan melakukan induksi, (4) lakukanlah afirmasi sebagai bahan untuk memunculkan gagasan dari anak, (5) lakukanlah visualisasi sebagai sarana agar siswa dapat memproduksi gagasan sebanyak-banyaknya berkaitan dengan topik pembejaran hari itu, (6) lakukanlah evaluasi, dan (7) sebelum pembelajaran berakhir, lakukan refleksi tentang yang dialami siswa.
Menurut Wikipedia, kata "hypnosis" adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan yang tidak, yang paling jelas adalah mudah disugesti. Hypnotherapy sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek, isi perasaan, sikap, juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi. Hipnosis tersebut dapat pula digunakan guru untuk melejitkan potensi siswanya.
Hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran saat fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), sehingga tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hypnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.
Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan memprovokasi otak kiri untuk nonaktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton yang menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan).
Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktifitas otak manusia. Aktifitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktifitas yang terkait:
Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);
Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari
Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);
Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);
Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);
Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc
Melalui pictograph dan tulisan-tulisan kuno lainnya dapat disimpulkan bahwa hipnosis telah digunakan sejak zaman prasejarah. Papirus Ebers di Mesir, dokumen yang berusia 3000 tahun, mencatat bagaimana para pendeta mesir melakukan pengobatan. Dijelaskan dalam dokumen tersebut berbagai teknik yang digunakan yang ternyata merupakan gambaran atas mekanisme kerja hipnosis. Pada era primitif, sedikitnya terdapat dua bentuk hipnosis yang diterapkan, keduanya berkaitan dengan ritual keagamaan, antara lain:
pengulangan ritmik (rhythmical repetition)
Tarian ritual (frantic dancing)
Pada abad pertengahan, hipnosis diterapkan di antara para bangsawan dan dikenal sebagai “sentuhan bangsawan” (royal touch). Para tokoh hipnosis pada saat itu antara lain adalah Edward the Confessor (1066) dan para raja di Perancis, yang menganggap diri sebagai Tuhan. Ide tersebut kemudian mati di akhir abad ke-18, bersamaan dengan terbitnya periode renaissance, ketika kebanyakan orang mencari dasar ilmiah atas berbagai fenomena. Ritual sentuhan bangsawan dihidupkan kembali pada saat penobatan Charles X. Salah seorang yang berpengaruh pada periode tersebut adalah Paraselsus. Ia beranggapan bahwa tubuh surgawi memberi makan ke tubuh manusia melalui perantara magnet. Ia berkeyakinan bahwa magnet mampu mengobati berbagai penyakit.
Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) seorang berkebangsaan Vienna yang kemudian pindah ke Paris menjelaskan lebih lanjut mengenai fenomena penyembuhan menggunakan magnet. Dalam penjelasannya, Mesmer banyak mengkutip ide dari para ahli pendahulunya, antara lain:
Paracelsus, dengan idenya mengenai magnet
Richard Mead, yang menyatakan bahwa seluruh kehidupan dijalankan oleh hukum alam
Father Hell, pendeta jesuit, yang mencoba menemukan cara menyembuhkan orang dengan menggunakan lempengan logam. Lempengan ini kemudian di lewatkan melalui tubuh orang. Ia berkeyakinan bahwa proses penyembuhan dari tubuh surgawi mampu menyembuhkan orang.
Mesmer turut mengklaim bahwa tubuh surgawi menyembuhkan. Dari Richard Mead, ia mendapatkan ide bahwa di setiap tubuh manusia terdapat cairan universal. Ketika cairan tersebut mengalir lancar, segala hal di tubuh berlangsung secara sempurna. Tubuh tidak bekerja secara sempurna, disebabkan karena aliran cairan universal di tubuh terhalang. Mesmer menjalankan lempengan logam melalui tubuh pasien guna melancarkan aliran cairan universal (teori “magnet hewani” / ”animal magnetism”). Mesmer mengklaim bahwa ia memiliki energi khusus. Ia mengatakan bahwa magnet mengalir ke tubuhnya melalui tongkat ajaib. Ia berkeyakinan bahwa ia dapat menyembuhkan apa pun menggunakan magnet. Pada periode itu ia sangat sukses dengan metode penyembuhannya. Ia kemudian meminta French Academy of Medicine untuk mempelajari metodenya. Komisi yang diketuai oleh Ben Franklin kemudian ditunjuk untuk melakukan penyelidikan berkenaan dengan metode penyembuhan Mesmer. Komisi tersebut menemukan bahwa magnet tidak memberikan efek Mesmer kemudian didiskreditkan pada tahun 1784. Hasil temuan dari komisi menyatakan bahwa magnet tidak menghasilkan efek apa pun.
Marquis de Puysegur (1781 – 1825), salah seorang pengikut Mesmer, ketika menerapkan metode yang digunakan Mesmer pada seorang pengembala berusia 24 tahun, menemukan suatu fenomena yang tidak diketahui sebelumnya oleh Mesmer. Ia mendapati bahwa subjek yang dipengaruhi magnet, bukan hanya mengalami fenomena yang tidak awam tetapi juga tertidur lelap. Pada kondisi ini, subjek tidak dapat membuka matanya, berbicara secara kurang jelas namun bertingkah seolah-olah sadar. Puysegur menyebut kondisi ini sebagai “artificial somnambulism”. Joseph Philippe Francois Deleuze (1753 – 1835) menemukan bahwa sugesti yang diberikan kepada subjek selama dalam kondisi trance terus terbawa hingga saat subjek tersadar.
Esdaile (1845) seorang dokter Inggris menulis buku, “Mesmerism in India”. Ia bekerja di sebuah penjara di India dan melakukan lebih dari 3000 operasi tanpa menggunakan obat bius. Umumnya pada kondisi ini, 50% dari pasien akan meninggal. Ia melatih para asistennya serangkaian metode tertentu. Dengan metode tersebut, laju kematian dapat ditekan hingga hanya 5%. (kini diketahui penjelasan di balik fenomena ini, pada hypnosis, pendarahan dapat diminimalkan. Selain itu tubuh juga mengembangkan resistensi terhadap infeksi dan tidak mengalami dehidrasi).
Kasus pencabutan gigi pertama menggunakan hipnosis dilakukan pertama kali pada tahun 1823. Diikuti dengan proses melahirkan menggunakan hipnosis pada tahun 1826.
Pada tahun 1880, dua sekolah hipnosis mulai didirikan. Charcot, seorang neurologist (terminologi awal untuk psikolog] di Perancis memberikan hypnosis pada dua belas wanita yang mengalami hysteria. Charcot memberikan demonstrasi pada saat hypnosis para pasien dapat berjalan dan melakukan banyak hal lainnya, namun mereka kembali kehilangan kemampuan tersebut ketika mereka berada pada kondisi normal. Charcot tidak sepenuhnya memahami hypnosis (ia menganggap hypnosis sangat berbahaya dan hanya kepada pasien yang secara mental sakit hypnosis dapat dilakukan).
Bernheim, seorang neurologist Perancis yang sangat terkenal, dan Liebeault, seorang dokter, membuat klinik di Nancy, Perancis. Mereka mengobati lebih dari 12.000 pasien menggunakan hypnosis, dan memperkenalkan konsep suggestibility dan sexuality. Selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, hypnosis digunakan untuk memberikan perlakuan pada para prajurit yang mengalami trauma. Pada tahun 1955, British Medical Association menyatakan bahwa hypnosis layak digunakan untuk mengobati hysteria dan digunakan sebagai anastesi. Tahun 1958, American Medical Association membuat pernyataan yang sama sekaligus mengkritik keras hypnosis yang ditujukan sebagai hiburan/pertunjukan (stage performance). Tahun 1960, American Psychology Association membentuk dewan penilai kelayakan seorang hipnotis.
Dari sejarah hipnosis tersebut, dapat disimpulkan bahwa hipnosis memiliki kekuatan tersendiri yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memengaruhi orang lain demi keuntungan positif dan negatif. Guru perlu belajar untuki menggunakan hipnosis untuk pembelajarannya. Berkaitan dengan pembelajaran, hypnotherapy dapat aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya. Hal ini tentunya sangat penting dalam proses pembelajaran guna mencapai prestasi optimal.
Pembelajaran dengan hipnosis mengutamakan fokus ke satu hal. Karena fokusnya ke satu hal, pembelajaran lebih mudah terjadi jika dibandingkan dengan pembelajaran saat siswa fokus ke beberapa hal. Untuk sampai ke keadaan fokus ke satu hal ini, beragam metode dapat dilakukan. Siswa bisa duduk di kursi dengan mata terpejam sambil menyadari masuk dan keluarnya nafas. Ajaklah siswa memfokuskan perhatian kepada suatu titik, gambar, gerakan benda. Guru dapat juga mengingat keadaan yang menyenangkan dan merasakannya kembali kepada siswa. Ajaklah siswa mengingat kembali pengalaman saat sedang menonton acara yang membuatnya nyaman. Suruhlah siswa menghitung mundur dari 100 hingga 1 dan menyadari semakin mundur semakin relaks. Cara-cara untuk masuk ke dalam keadaan fokus ini dinamakan INDUKSI. Tujuan dari induksi ini adalah agar siswa lebih relaks, sehingga Mereka lebih fokus dan bank ingatan anda terbuka.
Bank ingatan ini adalah tempat semua program-program hidup anda selama ini . Membuka bank ingatan ini dalam keadaan banyak fokus tidak mudah. Hanya dalam keadaan single focus sajalah, bank ingatan ini mudah terbuka dan mudah pula untuk menerima program-program pembelajaran baru. Bank ingatan ini dikenal dengan nama Long Term Memory, Subconscious ataupun Unconscious.
Setelah berinduksi, ajaklah siswa berafirmasi. Affirmasi adalah menyatakan seuatu yang positif tentang diri Anda. Mulai saat ini hentikanlah kata atau kalimat yang menyatakan diri anda dengan citra negatif. Mulai saat ini lakukanlah memberikan pernyataan-pernyataan positif tentang diri Anda. Buatlah sendiri pernyataan-pernyataan apa yang anda inginkan tentang diri anda. Saya menulis beberapa , anda bisa melanjutkannya dan membuatknya sesuai dengan yang Anda inginkan .
• Saya pandai dalam semua pelajaran
• Saya menarik sebagai pembicara
• Apapun lelucon yang saya sampaikan, pendengar terhibur
• Saya tampil tenang, mampu menguasai keadaan, dan berbicara lancar
• Apapun yang saya lakukan membuat saya semakin baik dan kreatif
• Masalah apapun yang muncul di hadapan saya mampu saya atasi
Kemudian, ajaklah siswa untuk memproduksi konsep atau contoh melalui visualisasi. Visualisasi meskipun mengandung kata VISUAL yang artinya penglihatan mempunyai makna yang lebih luas mencakup keenam indra (lihat, dengar, cium, raba-rasa, kecap, pikiran). Latih berulang-ulang VISUALISASI ini hingga otomatis dan otak mendapatkan gambaran dengan skenario paling sempurna. Ketika skenario ini tercatat di otak, dan otak mengirimkan perintah ke seluruh anggota tubuh yang tercitrakan dalam visualisasi ini, siaplah untuk bersyukur, karena apa yang anda Visualisasikan terjadi dalam kenyataan. Latihlah VISUALISASI ini dimulai dengan hal-hal sederhana.
Metode hipnosis dapat digunakan oleh guru dengan prinsip agar pembelajaran mencapi tujuan. Langkah yang perlu dilakukan adalah (1) identifikasi terlebih dahulu kebutuhan siswa, (2) rencanakan pembelajaran dengan mengaitkan media hipnosis seperti suara, gambar, tulisan, gerak, dan simbol-simbol, (3) mulailah mengajar dengan tetap pada rencana yang dibuat dengan melakukan induksi, (4) lakukanlah afirmasi sebagai bahan untuk memunculkan gagasan dari anak, (5) lakukanlah visualisasi sebagai sarana agar siswa dapat memproduksi gagasan sebanyak-banyaknya berkaitan dengan topik pembejaran hari itu, (6) lakukanlah evaluasi, dan (7) sebelum pembelajaran berakhir, lakukan refleksi tentang yang dialami siswa.
Menghindari Risiko Kerusakan Otak
Tentu Anda memiliki rutinitas. Entah disadari atau tidak, kegiatan yang tidak pernah Anda lewati tersebut, lama kelamaan menjadi kebiasaan dan jika sewaktu-waktu Anda tidak melakukannya, Anda akan merasa hidup Anda tidak lengkap.
Jika kebiasaan Anda baik, akan menguntungkan, tetapi jika kebiasaan Anda merugikan, justru akan berdampak negatif bagi kesehatan. Beberapa kebiasaan yang sepintas tidak berbahaya, ternyata menyimpan risiko kerusakan otak ..
Agar lebih jelas, simak artikel di bawah ini dan ketahui kebiasaan buruk yang perlu dihindari :
1. Tidak Sarapan
Cukup banyak orang yang mengganggap bahwa sarapan tidak terlalu penting, dan bisa menggemukan. Atau sarapan bisa menimbulkan kantuk saat kerja nanti. Pendapat ini salah. Tidak sarapan mengakibatkan turunnya tekanan darah yang nantinya akan mengurangi masukan nutrisi pada otak sehingga mengakibatkan kemunduran kerja otak
2. Kelebihan Makan
Terkadang orang lebih memilih tidak ngemil, akan tetapi mengambil porsi yang besar saat makan. Porsi makan yang langsung banyak tanpa sebelumnya diisi apa-apa selain bisa menimbulkan gangguan pencernaan, bisa menyebabkan pembengkakan di arteri otak, sehingga menyebabkan menurunnya mental power
3. Merokok
Banyak orang merokok sebagai pengalihan dari mengemil atau untuk menghalau stress. Merokok adalah kebiasaan yang dapat menyebabkan penyusutan daya memori otak secara multiply yang arahnya ke penyakit Alzheimer.
4. Konsumsi Gula Berlebihan
Maksudnya adalah terlalu banyak makan makanan manis sehingga kadar gula dalam tubuh tinggi. Sebenarnya gula itu sendiri tidak didapat dari makanan manis seperti permen atau es krim. Semua makanan itu mengandung zat gula, dan akan bertambah jika Anda mengkonsumsi makanan manis lainnya. Kelebihan zat gula dalam tubuh akan menghambat penyerapan protein dan nutrisi lainnya oleh tubuh sehingga tubuh Anda akan kekurangan gizi dan bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan otak.
5. Polusi Udara
Lingkungan yang berpolusi akan mempengaruhi kesehatan kita. Otak kita adalah bagian tubuh yang paling membutuhkan oksigen bersih. Dengan menghirup udara yang berpolusi, otak akan tercemar dengan polutan sehingga dapat memperlambat fugsi kerja otak kita.
6. Kurang Tidur
Tidur adalah salah satu cara ampuh untuk mengistirahatkan otak. Jika Anda mengalami kesulitan tidur hampir setiap malam, dan sudah berlangsung cukup lama, hal itu akan mempercepat matinya sel-sel otak kita
7. Menutup Kepala dengan Selimut saat Tidur
Ini ada kaitannya dengan poin no.5. Tidur dengan selimut sampai ke kepala, mempersulit kita untuk bernafas dengan baik. Akibat yang muncul adalah otak akan kekurangan oksigen dan itu akan menurunkan kinerja otak kita.
8. Bekerja ketika Sakit
Sering kali beban pekerjaan menuntut Anda untuk tetap bekerja walaupun sedang sakit sekalipun. Sebagai informasi, tetap bekerja saat sakit atau tidak dalam kondisi prima, akan mengurangi efesiensi kerja otak, dan bisa berujung pada kerusakan otak.
9. Jarang Berpikir
Anda tahu gunanya psikotest? Fungsi utama dari beberapa materi psikotest itu adalah melatih otak kita berpikir cepat. Seperti yang Anda ketahui, berpikir adalah salah satu cara melatih otak kita. Kurangnya latihan untuk menstimulasi otak akan menyebabkan penurunan kinerja otak.
10. Jarang Bicara
Ada banyak orang pendiam, akan tetapi diamnya seseorang bukan karena dia tidak mau bicara, bisa jadi karena hanya ingin berbicara jika ada topik menarik. Tetapi ada juga orang pendiam yang memang benar-benar tidak ingin bicara. Berbicara itu sebenarnya penting untuk melatih kinerja otak kita. Dengan terlibat aktif dalam pembicaraan terutama tentang pengetahuan, akan mendorong dan melatih kinerja otak secara maksimal.
sumber : www.kompas.co.id
Jika kebiasaan Anda baik, akan menguntungkan, tetapi jika kebiasaan Anda merugikan, justru akan berdampak negatif bagi kesehatan. Beberapa kebiasaan yang sepintas tidak berbahaya, ternyata menyimpan risiko kerusakan otak ..
Agar lebih jelas, simak artikel di bawah ini dan ketahui kebiasaan buruk yang perlu dihindari :
1. Tidak Sarapan
Cukup banyak orang yang mengganggap bahwa sarapan tidak terlalu penting, dan bisa menggemukan. Atau sarapan bisa menimbulkan kantuk saat kerja nanti. Pendapat ini salah. Tidak sarapan mengakibatkan turunnya tekanan darah yang nantinya akan mengurangi masukan nutrisi pada otak sehingga mengakibatkan kemunduran kerja otak
2. Kelebihan Makan
Terkadang orang lebih memilih tidak ngemil, akan tetapi mengambil porsi yang besar saat makan. Porsi makan yang langsung banyak tanpa sebelumnya diisi apa-apa selain bisa menimbulkan gangguan pencernaan, bisa menyebabkan pembengkakan di arteri otak, sehingga menyebabkan menurunnya mental power
3. Merokok
Banyak orang merokok sebagai pengalihan dari mengemil atau untuk menghalau stress. Merokok adalah kebiasaan yang dapat menyebabkan penyusutan daya memori otak secara multiply yang arahnya ke penyakit Alzheimer.
4. Konsumsi Gula Berlebihan
Maksudnya adalah terlalu banyak makan makanan manis sehingga kadar gula dalam tubuh tinggi. Sebenarnya gula itu sendiri tidak didapat dari makanan manis seperti permen atau es krim. Semua makanan itu mengandung zat gula, dan akan bertambah jika Anda mengkonsumsi makanan manis lainnya. Kelebihan zat gula dalam tubuh akan menghambat penyerapan protein dan nutrisi lainnya oleh tubuh sehingga tubuh Anda akan kekurangan gizi dan bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan otak.
5. Polusi Udara
Lingkungan yang berpolusi akan mempengaruhi kesehatan kita. Otak kita adalah bagian tubuh yang paling membutuhkan oksigen bersih. Dengan menghirup udara yang berpolusi, otak akan tercemar dengan polutan sehingga dapat memperlambat fugsi kerja otak kita.
6. Kurang Tidur
Tidur adalah salah satu cara ampuh untuk mengistirahatkan otak. Jika Anda mengalami kesulitan tidur hampir setiap malam, dan sudah berlangsung cukup lama, hal itu akan mempercepat matinya sel-sel otak kita
7. Menutup Kepala dengan Selimut saat Tidur
Ini ada kaitannya dengan poin no.5. Tidur dengan selimut sampai ke kepala, mempersulit kita untuk bernafas dengan baik. Akibat yang muncul adalah otak akan kekurangan oksigen dan itu akan menurunkan kinerja otak kita.
8. Bekerja ketika Sakit
Sering kali beban pekerjaan menuntut Anda untuk tetap bekerja walaupun sedang sakit sekalipun. Sebagai informasi, tetap bekerja saat sakit atau tidak dalam kondisi prima, akan mengurangi efesiensi kerja otak, dan bisa berujung pada kerusakan otak.
9. Jarang Berpikir
Anda tahu gunanya psikotest? Fungsi utama dari beberapa materi psikotest itu adalah melatih otak kita berpikir cepat. Seperti yang Anda ketahui, berpikir adalah salah satu cara melatih otak kita. Kurangnya latihan untuk menstimulasi otak akan menyebabkan penurunan kinerja otak.
10. Jarang Bicara
Ada banyak orang pendiam, akan tetapi diamnya seseorang bukan karena dia tidak mau bicara, bisa jadi karena hanya ingin berbicara jika ada topik menarik. Tetapi ada juga orang pendiam yang memang benar-benar tidak ingin bicara. Berbicara itu sebenarnya penting untuk melatih kinerja otak kita. Dengan terlibat aktif dalam pembicaraan terutama tentang pengetahuan, akan mendorong dan melatih kinerja otak secara maksimal.
sumber : www.kompas.co.id
Sejarah hipnonis
Zaman Prasejarah
Dalam sejarah peradaban manusia, Hipnotis sudah dikenal dan dipraktekkan sejak ribuan tahun yang lalu oleh berbagai bangsa dan kebudayaan kuno di dunia. Namun pada zaman tersebut pratek hipnotis masih dilakukan dengan upacara & ritual yang berbau mistik / tahyul oleh para pendeta dan hanya diturunkan kepada murid murid yang terpilih.
Tahun 4000 BC (sebelum Masehi)
Berdasarkan penemuan dari gambar di dinding gua yang berasal dari tahun 4000 sebelum masehi, metoda mirip hipnotis sudah di praktekkan bangsa Assyro-Babylonia dalam ritual di kuil kuno mereka. Berbagai penyakit bisa disembuhkan dan rasa sakitpun bisa dihilangkan oleh para pendeta yang menggunakan obor sebagai objek untuk memfokuskan konsentrasi sang pasien. Trance juga dimunculkan dengan tarian tarian ritual untuk memanggil para dewa yang akan mengusir roh jahat pembawa penyakit tersebut.
Tahun 2000 BC
Dari catatan sejarah juga diceritakan bahwa Wong Thai, sang pelopor pengobatan tradisional Cina, juga mengajarkan muridnya cara menggunakan fenomena trance dalam pengobatan berbagai penyakit.
Di India, Hindu Veda mengembangkan metoda penyembuhan dengan memfokuskan perhatian pasien pada organ atau bagian tubuh yang sakit dan yang membutuhkan penyembuhan.
Tahun 1552 BC
Di dokumen kuno Eber Papyrus menceritakan tentang penggunaan metoda mirip hipnotis dalam pengobatan oleh bangsa Mesir kuno, dimana dokter akan meletakkan tangannya di atas kepala pasien dan konsentrasi pada organ dan bagian tubuh yang sakit sambil menyalurkan energi penyembuhan, metoda tersebut dikenali pada zaman sekarang sebagai metoda penyembuhan diri melalui sugesti dan visualisasi oleh sang pasien.
Tahun 928 BC – Operasi tanpa rasa sakit
Tulisan literatur dari zaman ini menceritakan tentang bagaimana seorang dokter Yunani yang bernama Chiron menciptakan keadaan trance pada pasien sebelum melakukan operasi, keadaan trance tersebut diciptakan dengan pembacaan doa doa oleh pasien dengan tujuan untuk memanggil dewa dewa dan dengan dibarengi penggunaan wewangian yang sekarang juga dikenal dengan sebutan “Aroma Therapy”.
Tahun 400-377 BC – Pendekatan Holistik
Hipnotis juga digunakan oleh Hipocrates, seorang dokter dari Yunani yang terkenal dan seorang pelopor ilmu kedokteran modern. Pada saat itu Hipocrates berpendapat bahwa penyakit yang diderita oleh seseorang berhubungan dengan karakter dan kepribadian orang tersebut, dan pada zaman sekarang, teori tersebut menjadi prinsip dasar dari teori “Psychosomatic Medicine”. Hipocrates juga berpendapat, bahwa banyak penyakit bisa disembuhkan hanya dengan dengan visualisasi / imajinasi.
Dalam era ini hipnotis juga banyak di praktekkan oleh bangsa Romawi yang sebagian besar kebudayaannya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Yunani.
Tahun 300-270 BC – Kuil Tidur di Mesir
Raja Pyrhus, salah satu dari raja yang juga seorang pendeta dari Mesir, mempraktekkan penyembuhan dengan metoda hipnotis di dalam kuilnya yang terkenal dengan sebutan “Sleep Temple” dimana kuil tersebut selain dipakai sebagai tempat persembahan kepada dewa, juga dipakai sekaligus sebagai tempat penyembuhan penyakit.
Perkembangan Hipnotis Tradisi Barat (Western Hypnosis)
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ilmiah di dunia barat, sejak abad ke 17 berbagai teori tentang hipnotisme mulai dikembangkan oleh para ilmuwan dari kalangan kedokteran, diantaranya:
Dr. Franz Anton Mesmer (1734-1815)
Franz Anton Mesmer adalah seorang dokter dari Wina yang pertama kali mengembangkan metoda penyembuhan dengan hipnotis secara ilmiah.
Pada tahun 1772 Mesmer bertemu dengan seorang Professor Astronomi yang bernama Maxmillian Hell. Ketika itu Mesmer melihat Maximillian memberikan pengobatan kepada pasien dengan menempelkan lempengan magnet ke tubuh pasien. Mengacu pada teori dari Maximillian Hell tentang magnetisme dan dengan pengetahuan ilmiah yang dimilikinya, terutama tentang teori gravitasi dari Newton, Mesmer mengembangkan teori yang disebut dengan Animal Magnetism yang menyatakan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Jika cairan dalam tubuh ini tidak mengalir dengan lancar atau tersumbat, maka sumbatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat secara mental dan fisik. Untuk melancarkan sumbatan aliran cairan tersebut Mesmer menggunakan sebuah magnet yang dipakai dengan cara disapukan ke permukaan tubuh sang pasien.
Pada suatu ketika Mesmer kehilangan magnetnya ketika akan memberikan pengobatan pada pasien, karena berpendapat bahwa tubuh manusia juga memiliki sifat seperti logam yang akan memiliki sifat magnet jika sudah lama bersentuhan dengan magnet, maka Mesmer yakin bahwa tubuhnya juga sudah memiliki sifat magnet setelah sekian lamanya bersentuhan dengan magnet dalam memberikan perawatan kepada pasien. Berdasarkan keyakinan tersebut iapun mencoba mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan tangan dan mendapat hasil yang sama baiknya. Sejak itu Mesmer mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan tangan dan mengajarkan cara tersebut kepada murid muridnya.
Karena metodanya yang tidak lazim dan kontroversial, Mesmer akhirnya dikucilkan oleh kalangan dokter di Wina dan izin praktek dokternya dicabut, sejak itu Mesmer pindah ke Paris, membuka praktek disana dan menjadi sangat terkenal serta kaya raya.
Ketika pasiennya sudah terlalu banyak untuk ditangani sendiri secara langsung, Mesmer membuat sebuah bak yang airnya akan diisi dengan energi magnetisme darinya (Mesmer Tub), kemudian air dari bak yang sudah diisi dengan energi akan dialirkan melalui pipa pipa, dimana para pasiennya yang memegang pipa tersebut akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Dibawah kritik dan kecaman dari kalangan dokter di Paris, Mesmer yang sangat yakin tentang teorinya menantang raja Luois XVI yang berkuasa saat itu untuk membentuk tim investigasi dan membuktikan energi magnetismenya.
Tim investigasi yang dibentuk raja Lous XVI waktu itu bernama “The Franklin’s Commision (1784)” dan beranggotakan Benjamin Franklin, ilmuwan penemu alat penangkal petir dan juga duta besar Amerika untuk Perancis pada saat itu, kemudian Dr. Guillotin yang seorang dokter ahli nyeri dan penemu mesin pemenggal kepala Guillotin yang terkenal, dan Antoine Lavoisier yang sekarang dikenal dengan hukum kekekalan massanya.
Dari hasil penelitian “The Franklin’s Commission”, ternyata energi magnetisme yang disebut sebut ternyata tidak ada sehingga Mesmer dianggap menipu dan diusir dari Paris. Akhirnya Mesmer meninggal dalam keadaan miskin di Swiss.
Dalam sejarah peradaban manusia, Hipnotis sudah dikenal dan dipraktekkan sejak ribuan tahun yang lalu oleh berbagai bangsa dan kebudayaan kuno di dunia. Namun pada zaman tersebut pratek hipnotis masih dilakukan dengan upacara & ritual yang berbau mistik / tahyul oleh para pendeta dan hanya diturunkan kepada murid murid yang terpilih.
Tahun 4000 BC (sebelum Masehi)
Berdasarkan penemuan dari gambar di dinding gua yang berasal dari tahun 4000 sebelum masehi, metoda mirip hipnotis sudah di praktekkan bangsa Assyro-Babylonia dalam ritual di kuil kuno mereka. Berbagai penyakit bisa disembuhkan dan rasa sakitpun bisa dihilangkan oleh para pendeta yang menggunakan obor sebagai objek untuk memfokuskan konsentrasi sang pasien. Trance juga dimunculkan dengan tarian tarian ritual untuk memanggil para dewa yang akan mengusir roh jahat pembawa penyakit tersebut.
Tahun 2000 BC
Dari catatan sejarah juga diceritakan bahwa Wong Thai, sang pelopor pengobatan tradisional Cina, juga mengajarkan muridnya cara menggunakan fenomena trance dalam pengobatan berbagai penyakit.
Di India, Hindu Veda mengembangkan metoda penyembuhan dengan memfokuskan perhatian pasien pada organ atau bagian tubuh yang sakit dan yang membutuhkan penyembuhan.
Tahun 1552 BC
Di dokumen kuno Eber Papyrus menceritakan tentang penggunaan metoda mirip hipnotis dalam pengobatan oleh bangsa Mesir kuno, dimana dokter akan meletakkan tangannya di atas kepala pasien dan konsentrasi pada organ dan bagian tubuh yang sakit sambil menyalurkan energi penyembuhan, metoda tersebut dikenali pada zaman sekarang sebagai metoda penyembuhan diri melalui sugesti dan visualisasi oleh sang pasien.
Tahun 928 BC – Operasi tanpa rasa sakit
Tulisan literatur dari zaman ini menceritakan tentang bagaimana seorang dokter Yunani yang bernama Chiron menciptakan keadaan trance pada pasien sebelum melakukan operasi, keadaan trance tersebut diciptakan dengan pembacaan doa doa oleh pasien dengan tujuan untuk memanggil dewa dewa dan dengan dibarengi penggunaan wewangian yang sekarang juga dikenal dengan sebutan “Aroma Therapy”.
Tahun 400-377 BC – Pendekatan Holistik
Hipnotis juga digunakan oleh Hipocrates, seorang dokter dari Yunani yang terkenal dan seorang pelopor ilmu kedokteran modern. Pada saat itu Hipocrates berpendapat bahwa penyakit yang diderita oleh seseorang berhubungan dengan karakter dan kepribadian orang tersebut, dan pada zaman sekarang, teori tersebut menjadi prinsip dasar dari teori “Psychosomatic Medicine”. Hipocrates juga berpendapat, bahwa banyak penyakit bisa disembuhkan hanya dengan dengan visualisasi / imajinasi.
Dalam era ini hipnotis juga banyak di praktekkan oleh bangsa Romawi yang sebagian besar kebudayaannya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Yunani.
Tahun 300-270 BC – Kuil Tidur di Mesir
Raja Pyrhus, salah satu dari raja yang juga seorang pendeta dari Mesir, mempraktekkan penyembuhan dengan metoda hipnotis di dalam kuilnya yang terkenal dengan sebutan “Sleep Temple” dimana kuil tersebut selain dipakai sebagai tempat persembahan kepada dewa, juga dipakai sekaligus sebagai tempat penyembuhan penyakit.
Perkembangan Hipnotis Tradisi Barat (Western Hypnosis)
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan ilmiah di dunia barat, sejak abad ke 17 berbagai teori tentang hipnotisme mulai dikembangkan oleh para ilmuwan dari kalangan kedokteran, diantaranya:
Dr. Franz Anton Mesmer (1734-1815)
Franz Anton Mesmer adalah seorang dokter dari Wina yang pertama kali mengembangkan metoda penyembuhan dengan hipnotis secara ilmiah.
Pada tahun 1772 Mesmer bertemu dengan seorang Professor Astronomi yang bernama Maxmillian Hell. Ketika itu Mesmer melihat Maximillian memberikan pengobatan kepada pasien dengan menempelkan lempengan magnet ke tubuh pasien. Mengacu pada teori dari Maximillian Hell tentang magnetisme dan dengan pengetahuan ilmiah yang dimilikinya, terutama tentang teori gravitasi dari Newton, Mesmer mengembangkan teori yang disebut dengan Animal Magnetism yang menyatakan bahwa di dalam tubuh setiap manusia terdapat cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Jika cairan dalam tubuh ini tidak mengalir dengan lancar atau tersumbat, maka sumbatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi tidak sehat secara mental dan fisik. Untuk melancarkan sumbatan aliran cairan tersebut Mesmer menggunakan sebuah magnet yang dipakai dengan cara disapukan ke permukaan tubuh sang pasien.
Pada suatu ketika Mesmer kehilangan magnetnya ketika akan memberikan pengobatan pada pasien, karena berpendapat bahwa tubuh manusia juga memiliki sifat seperti logam yang akan memiliki sifat magnet jika sudah lama bersentuhan dengan magnet, maka Mesmer yakin bahwa tubuhnya juga sudah memiliki sifat magnet setelah sekian lamanya bersentuhan dengan magnet dalam memberikan perawatan kepada pasien. Berdasarkan keyakinan tersebut iapun mencoba mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan tangan dan mendapat hasil yang sama baiknya. Sejak itu Mesmer mengobati pasiennya hanya dengan menggunakan tangan dan mengajarkan cara tersebut kepada murid muridnya.
Karena metodanya yang tidak lazim dan kontroversial, Mesmer akhirnya dikucilkan oleh kalangan dokter di Wina dan izin praktek dokternya dicabut, sejak itu Mesmer pindah ke Paris, membuka praktek disana dan menjadi sangat terkenal serta kaya raya.
Ketika pasiennya sudah terlalu banyak untuk ditangani sendiri secara langsung, Mesmer membuat sebuah bak yang airnya akan diisi dengan energi magnetisme darinya (Mesmer Tub), kemudian air dari bak yang sudah diisi dengan energi akan dialirkan melalui pipa pipa, dimana para pasiennya yang memegang pipa tersebut akan sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Dibawah kritik dan kecaman dari kalangan dokter di Paris, Mesmer yang sangat yakin tentang teorinya menantang raja Luois XVI yang berkuasa saat itu untuk membentuk tim investigasi dan membuktikan energi magnetismenya.
Tim investigasi yang dibentuk raja Lous XVI waktu itu bernama “The Franklin’s Commision (1784)” dan beranggotakan Benjamin Franklin, ilmuwan penemu alat penangkal petir dan juga duta besar Amerika untuk Perancis pada saat itu, kemudian Dr. Guillotin yang seorang dokter ahli nyeri dan penemu mesin pemenggal kepala Guillotin yang terkenal, dan Antoine Lavoisier yang sekarang dikenal dengan hukum kekekalan massanya.
Dari hasil penelitian “The Franklin’s Commission”, ternyata energi magnetisme yang disebut sebut ternyata tidak ada sehingga Mesmer dianggap menipu dan diusir dari Paris. Akhirnya Mesmer meninggal dalam keadaan miskin di Swiss.
Jumat, 18 Juli 2008
Brainwave Entrainment (Hipnosis)” Can Help You Dramatically Improve Your Mental Abilities!
I am a great fan of Stephen Pierce and recently I came across his website in which he talked about Brainwave Entertainment. I think it will be worth while to disseminate such a crucial piece of information with people who are interested in good health.
I have just taken the few facts from this website in this article for everybody,s benefit:
Recently, professionals in the areas of psychology, neurology, medical health and self-help have begun utilizing the power of brainwave entrainment in their work with patients.
What is brainwave entrainment? It is a relatively young but rapidly growing field that involves the study of how altering brainwaves naturally can allow people to easily enter states of increased intelligence, creativity, relaxation, pure energy and more!
Here’s the science behind this incredible breakthrough: The brain is made up of billions of brain cells called neurons, which communicate with each other using electrical signals.
All of these neurons sending signals at once produce a large amount of electrical activity commonly called a Brainwave pattern, because of its “wave” or cyclic-like nature.
Researchers and scientists have found that different bands of brainwaves are associated with different mental states. For instance, the brainwaves of a sleeping person are much different than the brainwaves of an individual who is wide awake.
Years of research has shown that brainwaves not only provide insight into an individual’s mind and body, but they can be stimulated to actually change that person’s current state.
By causing the brain to produce or decrease specific types of brainwave frequencies, it is possible to bring about a large variety of mental states and emotional reactions.
How does this work? “Entrainment” is a principle in physics, where two cycles synchronize naturally with each other in order to work more efficiently. Entrainment is applied to chemistry, astronomy, electrical systems and much more – but can also be applied to the brain.
When the brain is provided with a stimulus, through the ears, eyes or other senses, it emits an electrical charge in response. This is called a Cortical Evoked Response. These electrical responses travel throughout the brain to become what an individual sees and hears.
When the brain is given a consistent, repeating stimulus, such as drum beats or flashes of light, the brain responds by synchronizing, or entraining, its electric cycles to the external rhythm. This is commonly called the Frequency Following Response (or FFR), and it can be used to effectively alter the brainwave pattern of the audience.
This I personally realised after listening to the scientifically proven Beta Brainwave Entertainment to understand that we have an all access pass to the high performance peak state that our world’s greatest achievers know intimately.
The EEG visual shown at the beginning of this article was taken while observing the effects of Beta Brainwave Entertainment on an independent listener. This visual reading not only proves that Beta Brainwave Entertainment works, but powerfully demonstrates how quickly your mind can be optimized and your cerebral functioning accelerated.
The Baseline (left-side) illustrates the listener’s brainwave activity prior to listening to Brainwaves. The Beta Increase (right-side) shows the considerable increase in beta activity after just 20 minutes of listening to Beta waves.
Brainwave research on cognitive performance has pointed to the mid Beta brainwave frequencies as the zone to create a super focus mental state, intellectual endurance, and optimize your brain to handle intensive task with high levels of mental stamina.
As you listen to your brainwaves will be entrained into the Beta brainwave zone and have you mentally fine tuned for success.
If you have ever dreamed of realizing your full potential and receiving all the benefits that will help you to quickly and easily unleash your mental powers and achieve your dreams. Listen to this audio and you will:
Sharpen your mental focus, attention, and concentration
Enhance your thinking speed and clarity
Improve your ability to remember and recall information
Increase your mental energy and alertness
And much, much more
you can be experiencing acute concentration, accelerated cognition and amazing mental states that the most focused and zoned achievers on the planet know.
Think of the tremendous impact this could have on your life! and improving your mental efficiency could:
Help you excel in your career
Improve the quality of your life
Improve your marriage
Make you more content
Make you more confident
And much, much more!
by: Sonika Gandotra
I have just taken the few facts from this website in this article for everybody,s benefit:
Recently, professionals in the areas of psychology, neurology, medical health and self-help have begun utilizing the power of brainwave entrainment in their work with patients.
What is brainwave entrainment? It is a relatively young but rapidly growing field that involves the study of how altering brainwaves naturally can allow people to easily enter states of increased intelligence, creativity, relaxation, pure energy and more!
Here’s the science behind this incredible breakthrough: The brain is made up of billions of brain cells called neurons, which communicate with each other using electrical signals.
All of these neurons sending signals at once produce a large amount of electrical activity commonly called a Brainwave pattern, because of its “wave” or cyclic-like nature.
Researchers and scientists have found that different bands of brainwaves are associated with different mental states. For instance, the brainwaves of a sleeping person are much different than the brainwaves of an individual who is wide awake.
Years of research has shown that brainwaves not only provide insight into an individual’s mind and body, but they can be stimulated to actually change that person’s current state.
By causing the brain to produce or decrease specific types of brainwave frequencies, it is possible to bring about a large variety of mental states and emotional reactions.
How does this work? “Entrainment” is a principle in physics, where two cycles synchronize naturally with each other in order to work more efficiently. Entrainment is applied to chemistry, astronomy, electrical systems and much more – but can also be applied to the brain.
When the brain is provided with a stimulus, through the ears, eyes or other senses, it emits an electrical charge in response. This is called a Cortical Evoked Response. These electrical responses travel throughout the brain to become what an individual sees and hears.
When the brain is given a consistent, repeating stimulus, such as drum beats or flashes of light, the brain responds by synchronizing, or entraining, its electric cycles to the external rhythm. This is commonly called the Frequency Following Response (or FFR), and it can be used to effectively alter the brainwave pattern of the audience.
This I personally realised after listening to the scientifically proven Beta Brainwave Entertainment to understand that we have an all access pass to the high performance peak state that our world’s greatest achievers know intimately.
The EEG visual shown at the beginning of this article was taken while observing the effects of Beta Brainwave Entertainment on an independent listener. This visual reading not only proves that Beta Brainwave Entertainment works, but powerfully demonstrates how quickly your mind can be optimized and your cerebral functioning accelerated.
The Baseline (left-side) illustrates the listener’s brainwave activity prior to listening to Brainwaves. The Beta Increase (right-side) shows the considerable increase in beta activity after just 20 minutes of listening to Beta waves.
Brainwave research on cognitive performance has pointed to the mid Beta brainwave frequencies as the zone to create a super focus mental state, intellectual endurance, and optimize your brain to handle intensive task with high levels of mental stamina.
As you listen to your brainwaves will be entrained into the Beta brainwave zone and have you mentally fine tuned for success.
If you have ever dreamed of realizing your full potential and receiving all the benefits that will help you to quickly and easily unleash your mental powers and achieve your dreams. Listen to this audio and you will:
Sharpen your mental focus, attention, and concentration
Enhance your thinking speed and clarity
Improve your ability to remember and recall information
Increase your mental energy and alertness
And much, much more
you can be experiencing acute concentration, accelerated cognition and amazing mental states that the most focused and zoned achievers on the planet know.
Think of the tremendous impact this could have on your life! and improving your mental efficiency could:
Help you excel in your career
Improve the quality of your life
Improve your marriage
Make you more content
Make you more confident
And much, much more!
by: Sonika Gandotra
Acne (Jerawat) Fact and Fiction! Do Stress, Facials and Concealer's Help to Promote or Reduce Acne Breakouts?
What is Acne? People have differing opinions as to what acne really is. So, what exactly is acne? Do a couple of occasional but recurring zits qualify as a case of acne or do you have to have a lot of zits?
Believe it or not, the answer is that occasional pimples or zits do not constitute a true case of acne. Although zits do seem to have the ability to appear almost instantaneously and at the most inopportune times like picture day, prom night, spelling bees, sporting events, dates, and special award ceremonies, they are not a true acne outbreak.
The dictionary defines acne as "an inflammatory disease of the sebaceous glands, characterized by comedones and pimples, especially on the face, back, chest, and, in severe cases, by cysts and nodules resulting in scarring."
The anatomical definition of sebaceous glands is: "small subcutaneous glands usually connected with hair follicles. The follicles secrete an oily semi-fluid matter, composed in great part of fat, which softens and lubricates the hair and skin."
Real acne outbreaks are actually a disease of the skin. However, the great news is that acne is treatable. Although it can be very embarrassing, cause great emotional distress, and lower your personal self-esteem for a period of time, acne is not fatal.
There are new and effective treatments being sought by researchers and great advances have been made in the treatment of acne in the last few years. Years ago, when a person had acne, they were pretty much stuck with the problem. There were very few treatments available and the medical profession didn't even consider acne a disease.
It was long thought that acne was the direct result of a diet that was too high in fat and/or sweets. That is no longer the case. Acne is most often associated with puberty and the onset of pre-teen and teenage years but it can and does develop in adults as well. When acne does finally heal, there can be permanent scars left (from picking and popping) that are unsightly and cause patients to suffer long term emotional distress and low self- esteem.
New and very effective skin resurfacing treatments have been developed over the last several years that have, if not completely removed acne scars, at least diminished their appearance and severity.
Acne Fact or Fiction:
You can hear a lot of tall tales about acne today, so let's take a look at the fact or fiction of acne. It is always better to be well armed with factual information so that you don't get fooled by the fictional facts that surround acne.
Fictional Fact #1: Acne is caused by a lack of sexual activity.
Factual Fact: Acne and sexual activity are two entirely separate issues. One has no bearing on the other. Hormones secreted during puberty and young adulthood does have a bearing on acne. They also have a bearing on sexual arousal and activity. However, acne has no bearing on sexual activity nor does sexual activity have any bearing on acne.
Fictional Fact #2: People have acne because they are dirty.
Factual Fact: Dirt has no part in acne. Dirt is dirt. Acne is acne. One has nothing to do with the other. Acne is a build up of oil, dead skin cells, and bacteria. Dirt isn't involved. Keeping the face clean can and will help to prevent clogged pores but dirt does not cause acne.
Fictional Fact #3: Dermatologists can cure acne.
Factual Fact: Dermatologists can TREAT acne. They can help to alleviate the symptoms and help to clear up the pimples, black-heads, and white heads. They can prescribe antibiotics and topical ointments, lotions, and creams that will help but there is no cure at this time for acne.
Fictional Fact #4: Acne is simply a skin problem.
Factual Fact: It's true that acne affects the skin but it can also affect the way a person sees himself or herself. Acne and the scarring it can leave behind may cause a sufferer to become depressed and develop low self-esteem, both of which can lead to larger and more complex life socialization problems. Acne sufferers need the loving support and reassurance from their family and friends.
Acne and Stress:
Can stress actually cause acne? There is ample evidence available to suggest that stress can most assuredly cause an acne breakout or make an existing breakout worse. Our bodies are highly developed chemical laboratories that produce all sorts of stuff.
At puberty, our body begins to produce an abundance of male hormones and this happens in both boys and girls. This overproduction of male hormones can happen at other times in life besides puberty; for example, when a girl or woman starting or stops taking birth control pills.
These male hormones cause the bodies sebaceous glands to shift into overdrive and begin producing sebum. The sebum then travels up hair follicles, clogs the pores and begins the acne development cycle. However, male hormones are not the only cause for the sebaceous glands to begin producing an overabundance of sebum. When we become extremely stressed or overly emotional, our bodies react by causing the adrenal glands to produce a substance known as Cortisol, which is released directly into the bloodstream. Then the chemical chain reaction continues as the sebaceous glands release sebum, the sebum travels up the same hair follicles, clogs the pores and acne develops.
The physical changes in the body can cause exactly the same chemical chain reaction as the emotional changes in the mind. The mind/body connection is very real. Maybe some of it really IS in your head. If that's the case, there is help available to help people deal with the acne that is caused by stress. Reducing stress will just naturally reduce sebum production by the sebaceous glands and reducing sebum production will help to alleviate an acne breakout. Therefore, when you learn to reduce and control you stress levels, this part of the chemical chain reaction is minimized.
It really it isn't any different than restoring a hormonal balance to your body that reduces sebum production. So, in the final analysis, both factors that cause excessive sebum production should be addressed. Solving one problem might help; however, solving both problems could eliminate acne altogether.
Acne Facials:
If you are part of the 95 of the population who suffer from acne, you have more than likely seen TV or print media advertisements for acne facials. Have you ever wondered if there is anything to the claims that their manufacturers make?
In general, the answer is yes! Most acne facials are very effective, pretty much worth the price, and can be used in conjunction with your usual acne fighting regime. They won't necessarily replace any part of what you are already doing; but, rather enhance the overall effects.
You can find acne facials in most health stores, at many cosmetic counters, and online. As a matter of fact, you can probably complete a better comparison of available products online than you can anywhere else.
Most of these acne facial products provide for a three-step program. The first step is a complete facial cleansing. The next step is a steam massage. The final step is a facial mask. The first two steps are designed to prepare the face. The steam massage softens the black heads and the white heads to remove toxins from your skin. The facial mask serves to remove the dead skin cells from the face and to moisturize it as well. The overall effect of the acne facial is a very relaxing, calming, and cleansing experience. It just plain feels good. Anything that helps to calm and sooth your stress can't be bad because we all know that acne is aggravated by high stress levels. Acne facial masks can be used in addition to other parts of your acne prevention and treatment regime or you may find that the facial can, in fact, actually replace some things that you are currently doing.
Acne Concealer's:
One of Newton's laws of physics laws says that, "For every action, there is an equal and opposite reaction." That law of physics spills over into a lot of our life situations. For example: A young woman gets a zit and wants to cover it up. The cosmetics industry has a multitude of products designed to do just that. Okay, that's a little far out there but you get my point.
The acne pimples, whether they are white heads or black heads should never be picked at or popped. If they are popped or picked, it can and normally does result is a scar that is much harder to get rid of than the actual pimple, black head or white head. Popping a pimple is not going to make it go away. In fact, popping a pimple is only going to make the acne worse.
Still when you get a zit, you have to go out and face the world so you are looking for ways to make your skin look clear. You want to disguise the zit and make it as unnoticeable as possible. Here is where the cosmetic industry can help. There are a multitude of products designed to make a zit less noticeable. You don't want to use a product that just adds to the problem by adding additional oil to already oily skin. So, you do need to remember, that when you use a cover product to make the zit less noticeable, you need to totally clean the product from your skin immediately when you return home.
Some of the better known as well as more effective cosmetic concealer's on the market today are:
1. Dermablend Smooth Indulgence Concealer: This product produces a smooth matte appearance and was designed specifically for covering acne blemishes as well as for covering Rosacea and dark circles under the eyes.
2. Flawless Skin by Prescriptives: This product will not aggravate acne but will supply a medium to full coverage and it contains SPF 25 for protection from the sun.
Don't let acne control you; but rather, become smart and learn how to control the negative influences in your life that create a positive situation for acne to develop!
by: Stephen M. Seabrook
Believe it or not, the answer is that occasional pimples or zits do not constitute a true case of acne. Although zits do seem to have the ability to appear almost instantaneously and at the most inopportune times like picture day, prom night, spelling bees, sporting events, dates, and special award ceremonies, they are not a true acne outbreak.
The dictionary defines acne as "an inflammatory disease of the sebaceous glands, characterized by comedones and pimples, especially on the face, back, chest, and, in severe cases, by cysts and nodules resulting in scarring."
The anatomical definition of sebaceous glands is: "small subcutaneous glands usually connected with hair follicles. The follicles secrete an oily semi-fluid matter, composed in great part of fat, which softens and lubricates the hair and skin."
Real acne outbreaks are actually a disease of the skin. However, the great news is that acne is treatable. Although it can be very embarrassing, cause great emotional distress, and lower your personal self-esteem for a period of time, acne is not fatal.
There are new and effective treatments being sought by researchers and great advances have been made in the treatment of acne in the last few years. Years ago, when a person had acne, they were pretty much stuck with the problem. There were very few treatments available and the medical profession didn't even consider acne a disease.
It was long thought that acne was the direct result of a diet that was too high in fat and/or sweets. That is no longer the case. Acne is most often associated with puberty and the onset of pre-teen and teenage years but it can and does develop in adults as well. When acne does finally heal, there can be permanent scars left (from picking and popping) that are unsightly and cause patients to suffer long term emotional distress and low self- esteem.
New and very effective skin resurfacing treatments have been developed over the last several years that have, if not completely removed acne scars, at least diminished their appearance and severity.
Acne Fact or Fiction:
You can hear a lot of tall tales about acne today, so let's take a look at the fact or fiction of acne. It is always better to be well armed with factual information so that you don't get fooled by the fictional facts that surround acne.
Fictional Fact #1: Acne is caused by a lack of sexual activity.
Factual Fact: Acne and sexual activity are two entirely separate issues. One has no bearing on the other. Hormones secreted during puberty and young adulthood does have a bearing on acne. They also have a bearing on sexual arousal and activity. However, acne has no bearing on sexual activity nor does sexual activity have any bearing on acne.
Fictional Fact #2: People have acne because they are dirty.
Factual Fact: Dirt has no part in acne. Dirt is dirt. Acne is acne. One has nothing to do with the other. Acne is a build up of oil, dead skin cells, and bacteria. Dirt isn't involved. Keeping the face clean can and will help to prevent clogged pores but dirt does not cause acne.
Fictional Fact #3: Dermatologists can cure acne.
Factual Fact: Dermatologists can TREAT acne. They can help to alleviate the symptoms and help to clear up the pimples, black-heads, and white heads. They can prescribe antibiotics and topical ointments, lotions, and creams that will help but there is no cure at this time for acne.
Fictional Fact #4: Acne is simply a skin problem.
Factual Fact: It's true that acne affects the skin but it can also affect the way a person sees himself or herself. Acne and the scarring it can leave behind may cause a sufferer to become depressed and develop low self-esteem, both of which can lead to larger and more complex life socialization problems. Acne sufferers need the loving support and reassurance from their family and friends.
Acne and Stress:
Can stress actually cause acne? There is ample evidence available to suggest that stress can most assuredly cause an acne breakout or make an existing breakout worse. Our bodies are highly developed chemical laboratories that produce all sorts of stuff.
At puberty, our body begins to produce an abundance of male hormones and this happens in both boys and girls. This overproduction of male hormones can happen at other times in life besides puberty; for example, when a girl or woman starting or stops taking birth control pills.
These male hormones cause the bodies sebaceous glands to shift into overdrive and begin producing sebum. The sebum then travels up hair follicles, clogs the pores and begins the acne development cycle. However, male hormones are not the only cause for the sebaceous glands to begin producing an overabundance of sebum. When we become extremely stressed or overly emotional, our bodies react by causing the adrenal glands to produce a substance known as Cortisol, which is released directly into the bloodstream. Then the chemical chain reaction continues as the sebaceous glands release sebum, the sebum travels up the same hair follicles, clogs the pores and acne develops.
The physical changes in the body can cause exactly the same chemical chain reaction as the emotional changes in the mind. The mind/body connection is very real. Maybe some of it really IS in your head. If that's the case, there is help available to help people deal with the acne that is caused by stress. Reducing stress will just naturally reduce sebum production by the sebaceous glands and reducing sebum production will help to alleviate an acne breakout. Therefore, when you learn to reduce and control you stress levels, this part of the chemical chain reaction is minimized.
It really it isn't any different than restoring a hormonal balance to your body that reduces sebum production. So, in the final analysis, both factors that cause excessive sebum production should be addressed. Solving one problem might help; however, solving both problems could eliminate acne altogether.
Acne Facials:
If you are part of the 95 of the population who suffer from acne, you have more than likely seen TV or print media advertisements for acne facials. Have you ever wondered if there is anything to the claims that their manufacturers make?
In general, the answer is yes! Most acne facials are very effective, pretty much worth the price, and can be used in conjunction with your usual acne fighting regime. They won't necessarily replace any part of what you are already doing; but, rather enhance the overall effects.
You can find acne facials in most health stores, at many cosmetic counters, and online. As a matter of fact, you can probably complete a better comparison of available products online than you can anywhere else.
Most of these acne facial products provide for a three-step program. The first step is a complete facial cleansing. The next step is a steam massage. The final step is a facial mask. The first two steps are designed to prepare the face. The steam massage softens the black heads and the white heads to remove toxins from your skin. The facial mask serves to remove the dead skin cells from the face and to moisturize it as well. The overall effect of the acne facial is a very relaxing, calming, and cleansing experience. It just plain feels good. Anything that helps to calm and sooth your stress can't be bad because we all know that acne is aggravated by high stress levels. Acne facial masks can be used in addition to other parts of your acne prevention and treatment regime or you may find that the facial can, in fact, actually replace some things that you are currently doing.
Acne Concealer's:
One of Newton's laws of physics laws says that, "For every action, there is an equal and opposite reaction." That law of physics spills over into a lot of our life situations. For example: A young woman gets a zit and wants to cover it up. The cosmetics industry has a multitude of products designed to do just that. Okay, that's a little far out there but you get my point.
The acne pimples, whether they are white heads or black heads should never be picked at or popped. If they are popped or picked, it can and normally does result is a scar that is much harder to get rid of than the actual pimple, black head or white head. Popping a pimple is not going to make it go away. In fact, popping a pimple is only going to make the acne worse.
Still when you get a zit, you have to go out and face the world so you are looking for ways to make your skin look clear. You want to disguise the zit and make it as unnoticeable as possible. Here is where the cosmetic industry can help. There are a multitude of products designed to make a zit less noticeable. You don't want to use a product that just adds to the problem by adding additional oil to already oily skin. So, you do need to remember, that when you use a cover product to make the zit less noticeable, you need to totally clean the product from your skin immediately when you return home.
Some of the better known as well as more effective cosmetic concealer's on the market today are:
1. Dermablend Smooth Indulgence Concealer: This product produces a smooth matte appearance and was designed specifically for covering acne blemishes as well as for covering Rosacea and dark circles under the eyes.
2. Flawless Skin by Prescriptives: This product will not aggravate acne but will supply a medium to full coverage and it contains SPF 25 for protection from the sun.
Don't let acne control you; but rather, become smart and learn how to control the negative influences in your life that create a positive situation for acne to develop!
by: Stephen M. Seabrook
Senin, 07 Juli 2008
ANDA pencari income melimpah di internet....

Apakah anda sudah bekerja keras membanting tulang, mencari uang kesana kemari, namun hasil yang didapat belum juga memuaskan?
Apakah waktu sisa yang anda miliki terlalu sedikit untuk keluarga hanya karena terikat dengan pekerjaan rutin yang melelahkan dan membosankan? Anda stress setiap hari, tertekan karena intimidasi bos anda, berangkat kerja di pagi hari dan kembali di rumah penuh dengan rasa lelah di malam hari... dan besok anda akan ulangi lagi rutinitas ini.
Apakah seperti ini hidup anda?
Jika jawaban anda adalah "YA", maka KLIK DISINI!
GRATISBONUS ratusan e-book & Software. Klik Daftar Produk.
Saya akan tunjukkan bagaimana mengubah kondisi
finansial anda dengan cara sederhana, yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya!
Setelah anda membaca informasi ini, anda akan temukan RAHASIA meraih INCOME MELIMPAH... dari internet!
$ dari bisnis sederhana yang dijalankan di depan komputer,
$ dimulai dengan modal kecil untuk menjalankannya,
$ hanya dengan bekerja 1~2 jam sehari, tidak perlu lama-lama,
$ tanpa perlu meninggalkan anak dan istri tercinta,
$ dan bisnis berjalan secara otomatis!
Jangan Tunda REZEKI Anda, KLIK DISINI! dan dapatkan Gratis ratusan e-book dan software.
Mendapat penghasilan dari internet
Minggu, 2008 Juli 07
Mendapatkan Penghasilan dari Internet - Mengisi Survey
Banyak perusahaan membutuhkan input kita untuk dapat berhasil memasarkan produknya. Mereka ingin mengetahui apa yang setiap hari kita inginkan dari produk mereka, apa yang kita sukai dan apa yang mendorong kita untuk segera membeli produk dan jasa yang ditawarkan oleh mereka. Inilah yang disebut sebagai penelitian pasar.
Dengan memberikan informasi-informasi semacam ini, kita memberikan jasa yang berharga bagi mereka. Kita memberikan mereka peluang untuk meningkatkan kualitas produk mereka sehingga dapat mengalahkan pesaing dan membantu mensukseskan penjualan produk dan jasa mereka.
Oleh karenanya, mereka bersedia membayar kita untuk berpartisipasi sebagai responden pada survey mereka, dengan cara mengisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Berapa besar imbalannya? Jawabnya sangat bervariasi antara US$ 2-75 per-survey, tergantung dari kemampuan perusahaan yang meminta survey. Biasanya mereka mendasarkan pada jumlah dan panjang pertanyaan. Sebelum mengisi survey biasanya disebutkan berapa imbalannya. Kalau kita rajin, lumayan juga penghasilannya.
Pembayaran biasanya melalui account Paypal atau dengan cheque yang akan dikirim ke alamat kita setelah mencapai jumlah tertentu.
Tertarik ingin mencoba? Silahkan daftar di sini http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=sariradityo GRATIS biaya pendaftaran. Bahkan memberikan langsung US$6 untuk Welcome Survey setelah mendaftar di sini $6.00 Welcome Survey After Free Registration!. Sebagai informasi bila ada penyelenggara suvey mengenakan biaya untuk pendaftaran, sebaiknya jangan mendaftar, lupakan saja.
Selamat mencoba!
Mendapatkan Penghasilan dari Internet - Mengisi Survey
Banyak perusahaan membutuhkan input kita untuk dapat berhasil memasarkan produknya. Mereka ingin mengetahui apa yang setiap hari kita inginkan dari produk mereka, apa yang kita sukai dan apa yang mendorong kita untuk segera membeli produk dan jasa yang ditawarkan oleh mereka. Inilah yang disebut sebagai penelitian pasar.
Dengan memberikan informasi-informasi semacam ini, kita memberikan jasa yang berharga bagi mereka. Kita memberikan mereka peluang untuk meningkatkan kualitas produk mereka sehingga dapat mengalahkan pesaing dan membantu mensukseskan penjualan produk dan jasa mereka.
Oleh karenanya, mereka bersedia membayar kita untuk berpartisipasi sebagai responden pada survey mereka, dengan cara mengisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Berapa besar imbalannya? Jawabnya sangat bervariasi antara US$ 2-75 per-survey, tergantung dari kemampuan perusahaan yang meminta survey. Biasanya mereka mendasarkan pada jumlah dan panjang pertanyaan. Sebelum mengisi survey biasanya disebutkan berapa imbalannya. Kalau kita rajin, lumayan juga penghasilannya.
Pembayaran biasanya melalui account Paypal atau dengan cheque yang akan dikirim ke alamat kita setelah mencapai jumlah tertentu.
Tertarik ingin mencoba? Silahkan daftar di sini http://www.AWSurveys.com/HomeMain.cfm?RefID=sariradityo GRATIS biaya pendaftaran. Bahkan memberikan langsung US$6 untuk Welcome Survey setelah mendaftar di sini $6.00 Welcome Survey After Free Registration!. Sebagai informasi bila ada penyelenggara suvey mengenakan biaya untuk pendaftaran, sebaiknya jangan mendaftar, lupakan saja.
Selamat mencoba!
Langganan:
Komentar (Atom)